Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan Hakim Terpidana Suap Mengadu ke Pansus KPK

Mantan hakim Syarifudin Umar mengadu ke Panitia Khusus Hak Angket DPR karena merasa diperlakukan semena-mena oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Aktor senior Pong Harjatmo melakukan aksi dukung KPK di Kawasan Bundaran HI Jakarta, Minggu (16/4)./Antara-Wahyu Putro A
Aktor senior Pong Harjatmo melakukan aksi dukung KPK di Kawasan Bundaran HI Jakarta, Minggu (16/4)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan hakim Syarifudin Umar mengadu ke Panitia Khusus Hak Angket DPR karena merasa diperlakukan semena-mena oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Syarifudin akan mengadu ke pansus segera setelah menerima pembayaran ganti rugi dari KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan setelah gugatan atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh lembaga tersebut.

“Jumlah ganti rugi tidak banyak cuma Rp100 juta, tapi ini bukti bahwa KPK bisa salah dan memang banyak masalah. Segera setelah menerima pembayaran ganti rugi saya akan melaporkan ke pansus,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (21/8/2017).

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan tindakan KPK melakukan penyitaan maupun penggeledehan di luar barang bukti dianggap sebagai tindakan yang melebihi kewenangan. KPK pun dituntut untuk membayar ganti rugi sebesar Rp100 juta dan dikuatkan dalam banding di Mahkamah Agung.

Syarifudin diketahui merupakan terpidana perkara suap yang diadili setelah tertangkap tangan di kediamannya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, 1 Juni 2011 karena menerima suap Rp250 juta dari kurator PT Skycamping Indonesia (PT SCI) Puguh Wirawan.

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta menyatakan dia terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan menerima suap dan diganjar hukuman empat tahun penjara serta denda Rp150 juta subsidair 4 bulan kurungan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper