Konsep Terlalu Lembek
Konsep proklamasi itu kemudian dibawa kepada tokoh-tokoh lain yang sudah menunggu. Soekarni menyampaikan keberatannya. Menurut dia, konsep tersebut tidak berjiwa revolusioner, terlalu lemah dan lembek.
Dia tidak setuju dengan kalimat kedua karena tidak yakin Jepang mau memindahkan kekuasaan kepada bangsa Indonesia secara sukarela. Kekuasaan, kata Soekarni, harus direbut.
Karena itulah, pada konsep proklamasi tulisan tangan Soekarno, terdapat beberapa kata yang dicoret. Tampak kata "pemindahan" dicoret, kemudian di atasnya tertulis "penyerahan". Kata "penyerahan" kemudian dicoret lagi dan kata "pemindahan" ditulis kembali.
Coretan juga terlihat pada kata "diusahakan" yang kemudian diganti dengan kata "diselenggarakan".
Tentang keberatan Soekarni itu, RP Swantoro menulis Soebardjo mengatakan sesaat memang membangkitkan kesan mendalam bagi mereka yang hadir. Namun, hanya sesaat.
Soebardjo mengatakan para tokoh yang hadir sependapat bahwa terlalu banyak yang terbengkalai kalau hanya terlibat dalam argumentasi-argumentasi penuh emosi.
Bangsa Indonesia sudah mencapai satu hasil penting, yaitu persetujuan diam-diam pihak Jepang. Karena itu, lebih baik menghindari penggunaan kata-kata yang mungkin dapat mengakibatkan perubahan sikap mereka.