Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAN Pendukung Intoleran dan Khilafah? Ini Kata Sekjen

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengatakan partainya terbukti bukan partai yang intoleran, sehingga dia menyayangkan adanya tudingan PAN partai intoleran dan pendukung khilafah.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kedua kiri) membuka Rapat Kerja Nasional PAN di Jakarta, Rabu (6/5/2015)./Antara-Fanny Octavianus
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kedua kiri) membuka Rapat Kerja Nasional PAN di Jakarta, Rabu (6/5/2015)./Antara-Fanny Octavianus

Bisnis.com, JAKARTA -  Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengatakan partainya terbukti bukan partai yang intoleran, sehingga dia menyayangkan adanya tudingan PAN partai intoleran dan pendukung khilafah.

"Anggota legislatif PAN di pusat dan daerah sangat heterogen, baik dari aspek suku, bangsa, bahasa dan agama," kata Saleh melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Saleh megatakan PAN menganggap perbedaan adalah "sunatullah" atau hukum alam yang harus diterima sebagai anugerah dari Tuhan. Karena itu, PAN selalu bekerja sama dengan semua komponen bangsa dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Hal itu juga berlaku di parlemen. Banyak persoalan yang diselesaikan bersama-sama dengan partai lain, termasuk partai asal politisi yang menyebut PAN; bersama Partai Gerindra, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS); sebagai partai intoleran pendukung khilafah.

"Jangan sampai perbedaan pandangan politik untuk satu atau dua isu, menyebabkan ada penilaian miring subjektif seperti itu. Perbedaan dalam menyikapi Undang-Undang Pemilu telah usai dan tidak perlu diperpanjang," tuturnya.

Saleh juga berharap perbedaan pandangan dalam menyikapi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan dihadapi secara bijaksana.

"Sangat tidak mungkin semua partai politik disamakan pendapat dan pandangannya dalam menyikapi semua persoalan. Kalau tidak bisa menghormati pendapat dan pandangan partai lain, bukankah merupakan cerminan sikap intoleransi itu sendiri," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper