Bisnis.com, KARAWANG - Penutupan akses jalan warga menjadi isu yang mewarnai rencanan pembangunan kawasan industri di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
PT Pertiwi Lestari, perusahaan yang akan membangun kawasan industri di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, membantah telah menutup akses jalan bagi warga Dusun Cijambe, Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat.
"Justru kami sendiri yang membuka akses jalan bagi warga Dusun Cijambe, beberapa waktu lalu," kata Humas PT Pertiwi Lestari Agus Rijanto, saat dihubungi di Karawang, Rabu (26/7/2017).
Ia mengatakan, dari luas lahan yang mencapai 791 hektare itu, tersisa puluhan warga yang hingga kini bertahan di Dusun Cijambe.
Sesuai dengan pendataan di lapangan, katanya, terdapat 47 warga yang kini tetap tinggal di Dusun Cijambe.
Menurut dia, pihak perusahaan merupakan pemilik lahan yang kini tetap ditinggali warga itu. Kepemilikan lahan tersebut berdasarkan HGB Nomor 5.
Baca Juga
Agus mengatakan, terkait rencana pembangunan kawasan industri di daerah itu, pihak perusahaan beberapa kali menawarkan solusi agar warga segera meninggalkan lahan yang bukan miliknya.
"Ada tiga poin yang ditawarkan, yakni kerohiman, rutilahu, dan pembagian lahan sesuai dengan SK Bupati Karawang," katanya.
Dari tiga solusi yang ditawarkan itu, tidak ada satu pun yang diterima. Mereka menolak solusi yang ditawarkan pihak perusahaan.
"Jadi seperti tidak masuk akal, mereka akan dibagi tanah untuk garapan, dibangunkan rumah, tapi menolak," kata dia.
Ia menyatakan, sesuai dengan informasi yang beredar, mereka yang kini tetap tinggal di Dusun Cijambe mengklaim sebagai anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Tapi setelah didata dan ditelusuri, ternyata mereka bukan anggota LVRI.
Agus menegaskan selama ini pihaknya telah menawarkan beberapa solusi kepada warga yang tetap bertahan di Dusun Cijambe, tapi tawaran solusi itu selalu ditolak.
Terkait kabar terisolirnya puluhan warga Cijambe, ia menyatakan hal tersebut tidak benar. Ia menegaskan, justru pihak perusahaan yang telah memberikan akses jalan untuk warga setempat.
Sementara itu, pada Selasa (25/7), puluhan warga Dusun Cijambe meminta pemerintah kabupaten setempat membuka penutupan akses jalan warga oleh PT Pertiwi Lestari.
"Akses jalan memang sempat dibuka pada 14 Juli 2017. Tapi beberapa hari kemudian, akses jalan itu ditutup lagi. Akses jalan hanya diberikan celah yang sempit," kata Rahmat Kumis, perwakilan warga Dusun Cijambe.
Akibat akses jalan yang ditutup, warga kembali terisolir, dan yang menjadi korban adalah anak-anak yang tidak bisa sekolah.
Ia mengatakan, pihak perusahaan tidak hanya menutup akses jalan, tapi juga menurunkan puluhan petugas keamanan untuk menjaga lokasi tersebut.
"Kami hanya menginginkan agar akses jalan dibuka kembali dan tidak dijaga petugas keamanan dari pihak perusahaan," kata Rahmat.