Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Yohana: Ketahanan Keluarga Mampu Hadapi Tantangan Globalisasi

Ketahanan keluarga perlu ditingkatkan agar mampu menghadapi berbagai tantangan menuju terciptanya terciptanya keluarga yang sejahtera dan tantangan era globalisasi.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6)./Antara-Sigid Kurniawan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Ketahanan keluarga perlu ditingkatkan agar mampu menghadapi berbagai tantangan menuju terciptanya terciptanya keluarga yang sejahtera dan tantangan era globalisasi.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan salah satu tantangan dalam pembangunan keluarga yakni fakta Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak perbedaan, terutama suku.

“Peningkatan ketahanan keluarga akan mampu menghadapi berbagai tantangan dalam menuju keluarga yang sejahtera. Peran ayah dan ibu yang setara untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan juga sangat penting dari landasan ketahanan keluarga,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi kementerian, Minggu (16/7/2017).

Terkait dengan perbedaan suku itu, pihaknya melihat masyarakat Indonesia sudah membaur, bahkan mengikat tali persaudaraan dengan pernikahan yang sakral. Hal ini tentunya semakin memperkuat ketahanan keluarga yang dimulai dari sistem komunikasi lintas budaya.

Pembangunan keluarga telah diamanatkan dalam Undang-Undang No. 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tenteram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.

Isu ketahanan keluarga, sambung Yohana, juga menjadi perhatian pada Pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi. Ada pengkajian ulang kebijakan, strategi, dan tantangan dalam isu institusi keluarga dan pernikahan di negara anggota OKI.

Selain itu, pembahasan juga dilakukan untuk mengembangkan kebijakan dan rencana aksi sebagai upaya mempertahankan nilai dan norma pernikahan dan institusi pernikahan sebagai inti pembangunan, termasuk dalam pencapaian Sustainable Development Goal’s (SDGs).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper