Kabar24.com, JAKARTA — Pusat Kajian Keuangan (Pusaka) Negara memberikan apresiasi terhadap 21 kepala daerah yang dinilai mampu menjadi inspirator pembangunan daerah.
Menurut Prasetyo, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Keuangan Negara, sebanyak 21 kepala daerah dipandang memiliki inovasi, terobosan, dan gagasan, sehingga mampu menginspirasi elemen pemerintahan maupun masyarakat dalam membumikan otonomi daerah.
“Mereka pantas diberikan apresiasi karena mampu mengimplementasikan gagasan ke dalam kebijakan pembangunan. Hasilnya pun dapat dirasakan secara nyata baik secara langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat,” katanya.
Sementara itu, dari 21 kepala daerah yang diberikan penghargaan sebagai Inspirator Pembangunan Daerah 90% memang berasal dari wilayah Indonesia bagian timur.
“Secara khusus Pusat Kajian Keuangan Negara memang melakukan wawancara mendalam dengan mendatangi para kepala daerah terutama dari wilayah Indonesia Timur, sesuai dengan semangat pemerataan pembangunan yang sedang gencar dicanangkan oleh pemerintah,” tambahnya.
Berikut daftar kepala daerah peraih penghargaan untuk tingkat provinsi:
1. Provinsi Sulawesi Selatan
Untuk meningkatkan kinerja aparatur di lingkungan Pemprov Sulsel, Gubernur Syahrul Yasin Limpo konsisten menghadirkan pemerintahan di semua tingkatan yang terus bekerja memperlihatkan kinerja yang makin baik. Ini membuat semua sektor ekonomi pun kian membaik setiap tahunnya. Inovasi yang dilakukan antara lain membuat Pakta Integritas kepada pejabat di Pemprov Sulsel. Selain itu, Pemrov Sulsel juga menerapkan Strategi PAKSAK yaitu Perencanaan yang harus bagus, atensi yang maksimal, komitmen apparat yang tidak boleh setengah-setengah, skill yang harus dipenuhi, action, knowledge, dan inovasi.
2. Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pemerintah Provinsi NTB mempunyai program PIN singkatan dari Percepatan Inovasi dan Nilai Tambah. Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi mengatakan bahwa semua program SKPD harus mengandung PIN. Pemprov mewajibkan SKPD harus memiliki inovasi yang mengandung PIN dan dijalankan dan dievaluasi setiap ada kesempatan. Gubernur TGB menyontohkan PIN ala Dinas Pertanian. Sejak 2008 mereka menetapkan jagung sebagai salah satu komoditas unggulan daerah. Kebijakan strategis tersebut diikuti dengan merumuskan cetak biru (blue print) pengembangan agrobisnis jagung.Selain itu, NTB fokus pada pembangunan pariwisata menuju eco-green, sport, dan halal tourism.
3. Provinsi Kalimantan Selatan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan giat melakukan transformasi sektor unggulan, dari sektor pertambangan (unrenewable resources) ke sektor sumber daya berkelanjutan (renewableresources). Meliputi sektor Pertanian, kehutanan, perikanan, Perdagangan, Konstruksi, dan Industri kreatif.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang dipimpin Gubernur Sahbirin Noor juga terus fokus dan berbenah dalam mengembangkan sektor pariwisata dan jasa keuangan. Di sektor kehutanan misalnya, pemerintah menetapkan kebijakan tanah dikelola untuk menghasilkan ekonomi. Kuncinya ialah: sinergi, koordinasi, dan gotong royong
4. Kalimantan Timur
Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak melakukan pergeseran pengembangan ekonomi kalimantan timur dari ketergantungan terhadap sumber daya alam khsusunya pertambangan kepada fokus pengembangan ekonomi hijau dalam swasembada pangan menjadi inspirasi bagi pembangunan daerah.
Hal lainnya adalah upaya mengembangkan hilirisasi sektor industi guna mencapai target pertumbuhan dan struktur ekonomi yang berkualitas menjadi catatan pemerintah kalimantan timur layak disematkan sebagai inspirator pembangunan daerah
5. Kalimantan Utara
Merupakan provinsi termuda (4 tahun) dengan segudang prestasi dan inovasi kebijakan dalam meningkatkan pembangunan ekonomi. Gubernur Irianto Lambrie mengambil langkah inovasi alokasi penganggaran daerah, kepemimpinan dan pola membangun jaringan dengan berbagai sektor menjadi titik berat pemerintah Provinsi Kaltara layak mendapat gelar inspirator.
6. Sulawesi Tengah
Komitmen dan Kerja Keras Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di bawah Gubernur Longki Djanggola dalam mendongkrak pendapatan aseli daerah memanfaatkan berbagi potensi sumber daya dalam serta penerapan inovasi pelayanan berbasis elektronik agar memudahkan masiyarakat serta tidak adanya pungli dengan berbagai aplikasi berbasis IT, Perencanaan pelayanan publik seperti E-Planning dan E-Budgeting membuat provinsi tersebut mengalami banyak kemajuan ditengah berbagai tantangan dan hambatan.
Foto-foto: Antara