Bisnis.com, SEMARANG — Jalan tol fungsional yang membentang dari Brebes hingga Kabupaten Batang, sudah bisa dilalui pemudik pada 15 Juni atau H-10 Lebaran 2017. Kendati demikian, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengimbau pemudik mewaspadai kondisi jalan bergelombang.
“Antara Brebes sampai Pemalang ada jalan gundukan, jalan ini nantinya dibongkar. Nah dijalan gundukan itu harus ada rambu-rambu peringatan yang dilengkapi lampu,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Satriyo Hidayat, seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Rabu (14/6/2017).
Dia mengatakan, meski operasional tol fungsional Brebes-Pemalang dan Bawen-Salatiga selama arus mudik dan balik hanya hingga pukul 17.00 WIB, pihaknya tetap meminta pengelola jalan tol melengkapi rambu-rambu dan lampu penerangan jalan.
Setidaknya, sebelum arus mudik lampu sudah terpasang di titik-titik gelap. Sebab, pada puncak arus mudik yang diperkirakan Jumat dan Sabtu atau H-2 hingga H-1 Lebaran, sangat memungkinkan pemudik melintas di tol fungsional pada malam hari.
Selain mewaspadai kondisi jalan bergelombang, pemudik yang memanfaatkan tol juga diminta mematuhi perintah petugas. Terutama jika diarahkan keluar tol dan melalui jalur pantura atau alternatif saat terjadi kepadatan arus kendaraan di jalur tol.
“Pekalongan menjadi simpul kemacetan karena wilayah tersebut tidak memiliki jalur lingkar atau hanya ada jalur dalam kota dan terdapat dua perlintasan kereta api. Maka fungsional tol jika tidak sampai Batang, ya biarkan saja bukaannya di Kaligansa Tegal,” jelasnya.
Baca Juga
Selain Pekalongan, lanjut Satriyo, ruas Gringsing juga menjadi potensi kemacetan arus mudik 2017 karena titik tersebut merupakan pertemuan arus kendaraan yang keluar tol dan kendaraan yang melintas di jalur Pantura. Sedangkan jalur mudik di Tol Bawen-Salatiga yang mulai diperasikan pada 18 Juni, titik rawan kemacetan adalah jalur keluar Tol Tingkir.
“Untuk memecah kepadatan arus lalu lintas, maka kendaraan pemudik keluar tol Tingkir bisa mengambil arah ke kiri sekitar dua kilometer akan sampai jalan nasional, kemudian arah kanan menuju Gemolong, Kabupaten Sragen,” bebernya.
Apabila jalan tol maupun jalur Pantura padat kendaraan, pemudik dari arah barat dapat memanfaatkan jalur alternatif dengan lebar jalan beton 5-6 meter, mulai dari Kabupaten Tegal masuk Slawi, kemudian melintasi Kabupaten Pemalang melalui Randu Dongkal, Bantarbolang, lalu Kabupaten Pekalongan lewat Kesesi, Batang selanjutnya tembus Ungaran.
Sementara itu, dalam paparannya Satriyo menyebutkan, kurang lebih 8,14 juta pemudik akan pulang ke berbagai daerah di Jawa Tengah. Pemudik yang bakal masuk Jateng tersebut didominasi pemudik menggunakan sepeda motor yang naik sekitar 20% dari tahun sebelumnya.
Tidak hanya pemudik kendaraan sepeda motor, pemudik mengendarai mobil pribadi juga meningkat tajam atau mencapai 40%. Sementara pemudik menggunakan angkutan umum terutama bus diperkirakan turun.