Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN DARI CHINA: Inisiatif OBOR Ditindaklanjuti

China menghelat pertemuan dagang antarpelaku bisnis di Asia Tenggara dan Asia Selatan sebagai bentuk implementasi dari inisiatif One Belt One Road (OBOR).
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Presiden China Xi Jinping (ketiga kiri) mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela menghadiri Belt and Road Forum, di Gedung Great Hall of the People, Beijing, Minggu (14/5)./Reuters-Kenzaburo Fukuhara
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Presiden China Xi Jinping (ketiga kiri) mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela menghadiri Belt and Road Forum, di Gedung Great Hall of the People, Beijing, Minggu (14/5)./Reuters-Kenzaburo Fukuhara

Bisnis.com, YUNNAN — China menghelat pertemuan dagang antarpelaku bisnis di Asia Tenggara dan Asia Selatan sebagai bentuk implementasi dari inisiatif One Belt One Road (OBOR).

Pertemuan yang dirangkum dalam 2017 South Asian-South East Asian Contries Commodities Fair and Invest-trade Fair Meeting itu akan digelar pada 12—18 Juni 2017 di Kunming, Yunnan, China. China International Chamber of Commerce, SAARC Chamber of Commerce and Industry, China Asean Center, China-South Asia Exposition Secretariat menghelat acara tersebut.

Wakil Ketua Panitia Expo Liu Qi Lin mengatakan tujuan utama acara yakni menghubungkan China dengan negara-negara sekitar China secara lebih dekat.

Selain itu, memperdalam hubungan komunikasi kebijakan, perdagangan, modal, dan aspirasi yang sama di antara China dan negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan sehingga dapat menuai pencapaian yang pragmatis. 

"Acara ini diadakan sebagai wadah bagi negara-negara yang tergabung dalam One Belt, One Road untuk berdiskusi bersama," kata Liu saat konferensi pers, Minggu (11/6/2017).

Menurutnya, Yunnan menjadi provinsi penting di China untuk membentuk lingkaran ekonomi di Samudera Hindia, mencakup Asia Selatan dan Asia Tenggara.

2017 South Asian-South East Asian Contries Commodities Fair and Invest-trade Fair Meeting akan melibatkan sekitar 4.000 perusahaan, sebanyak 41,2% di antaranya berasal dari luar China, delapan perusahaan dari Asia Selatan, dan 11 perusahaan dari Asia Tenggara.

Pakistan akan menjadi negara kehormatan, sedangkan Laos bakal menjadi tamu kehormatan. Sebanyak 20 provinsi di China akan berpartisipasi dalam gelaran tersebut, 10 dari 500 perusahaan di China, 35 perusahaan ternama di China dan luar China juga terlibat.

"Akan ada 17 ruang pameran, antara lain ruang Asia, ruang industri manufaktur, ruang Taiwan, ruang elektromekanis, dan ruang pameran seni batu dan kayu," ujar Liu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper