Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lolos dari Ancaman Testimoni Comey, Trump Tetap Dihantui Penyelidikan FBI

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump selamat dari salah satu ancaman terbesar terhadap masa kepresidenannya setelah kesaksian yang disampaikan seorang mantan pimpinan biro investigasi federal AS terlihat tidak sebesar yang diperkirakan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./REUTERS-Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./REUTERS-Jonathan Ernst

Kabar24.com, JAKARTA Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lolos dari salah satu ancaman terbesar terhadap masa kepresidenannya setelah kesaksian yang disampaikan seorang mantan pimpinan biro investigasi federal AS terlihat tidak sebesar yang diperkirakan.

Namun, nasibnya di pemerintahan dapat kembali terancam seiring berlanjutnya penyelidikan atas keterlibatan tim kampanye kepresidenannya dengan Rusia.  

Penyampaian testimoni oleh mantan Direktur FBI, James Comey, dalam sesi dengar Senat AS di depan kongres yang sangat dinanti pasar tampaknya tidak menghasilkan suatu hal baru yang besar mengenai dugaan atas kaitan tim kampanyenya dengan Rusia.

Comey menceritakan secara terperinci percakapan dengan Trump yang dipandangnya sebagai upaya untuk melemahkan investigasi terhadap kemungkinan kolusi antara tim kampanye Trump dan Rusia.

Comey juga menyatakan bahwa komentar Trump setelah memecatnya pada tanggal 9 Mei adalah suatu kebohongan. Oleh Trump, FBI disebut berantakan dan bahwa anggota FBI telah kehilangan kepercayaan pada Comey.

Meski begitu, Comey memberi Trump dan para pendukungnya kelegaan saat dia menegaskan bahwa ia telah memberitahu Trump penyelidikan tersebut tidak terfokus kepadanya secara pribadi.

Seorang anggota Partai Republik yang dekat dengan Trump mengatakan bahwa Trump merasa puas dengan kesaksian Comey, terutama karena keluarnya pernyataan bahwa dia tidak menjadi fokus dalam penyelidikan itu.

Tapi ancaman yang timbul dari penyelidikan terhadap masalah ini masih menghantui Gedung Putih.

Pemecatan Comey berujung pada ditunjuknya penasihat khusus, Robert Mueller, yang telah mengambil alih penyelidikan FBI untuk dugaan campur tangan Rusia dalam pilpres 2016. Penyelidikan kongres, termasuk oleh panel intelijen Senat, pun sedang berlangsung.

Rusia telah menyangkal keterlibatannya dalam kampanye kepresidenan tahun lalu. Gedung Putih pun menolak dugaan kolusi dengan Moskow. Namun Senator Dianne Feinstein dari kubu Demokrat yang duduk dalam komite intelijen menyatakan bahwa penyelidikan atas hal itu akan terus berlangsung.

“Ini adalah penyelidikan yang besar. Kita harus terus menggali dan melakukan banyak analisis,” tegas Feinstein, dikutip Reuters (Jumat, 9/6/2017).

Trump bisa menghadapi lebih banyak masalah dalam beberapa bulan mendatang apabila rincian yang bocor mengenai penyelidikan Rusia terus mendapat sorotan media di saat Gedung Putih ingin berfokus pada prioritasnya seperti menggulirkan undang-undang kesehatan Obamacare dan merombak pajak.

“Masalah ini mengalihkan perhatian pemerintah dan memberi alasan bagi anggota kubu Republik di DPR dan Senat, yang kebanyakan di antaranya bukan pendukung Trump sejak awal, untuk menjaga jarak dengannya,” kata Andy Smith, direktur University of New Hampshire Survey Center.

Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dihimpun mulai tanggal 1 Juni hingga 5 Juni, bahkan sebelum Comey memberi testimoninya, sekitar 38% warga AS mengatakan setuju dengan langkah-langkah Trump, sementara 58% menyatakan tidak setuju.

“Saya pikir situasinya semakin serius bagi Mr. Trump. Investigasi oleh Mueller sedang berlangsung. Saya kira informasi yang keluar dalam dengar pendapat hari ini akan berlanjut. Saya melihat nasib presiden semakin berbahaya,” kata Jon Bond, seorang profesor ilmu politik di Texas A&M University.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper