Kabar24.com, JAKARTA — Indonesia akan mendorong peningkatan kerja sama perdagangan bilateral dengan Nigeria melalui pembentukan Preferential Trade Agreement atau PTA.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta dukungan terhadap keinginan Indonesia untuk membentuk PTA dengan Economic Community of Western African States (ECOWAS) guna meningkatkan akses pasar produk Indonesia ke negara-negara Afrika bagian barat.
"Bulan depan akan ditindaklanjuti oleh Pak Menteri Perdagangan, termasuk ke Nigeria untuk bahas PTA," kata Retno usai melaporkan hasil kunjungannya dari Nigeria kepada Presiden Joko Widodo, Kamis (8/6/2017).
Dia menambahkan penurunan tarif dan penghapusan hambatan nontarif lainnya menjadi kunci untuk meningkatkan perdagangan Indonesia-Nigeria dan Indonesia dengan negara-negara Afrika Barat. Terlebih, Nigeria merupakan eksportir minyak terbesar ke Indonesia dari Afrika Sub-Sahara.
Retno menuturkan dirinya bersama Menlu Nigeria juga membahas upaya untuk meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan perdagangan migas kedua negara, yang selama ini dilakukan melalui negara ketiga.
Diusulkan mekanisme perdagangan migas secara langsung melalui government-to-government tanpa perantara pihak ketiga (direct oil trade).
Baca Juga
Dia berpendapat perlu adanya penjajakan skema counter trade sebagai salah satu instrumen peningkatan perdagangan bilateral, salah satunya dengan komoditas migas Nigeria
Dalam kunjungan tersebut, lanjutnya, terdapat forum bisnis yang diikuti oleh 200 pihak. Menlu juga melakukan pertemuan dengan 14 perusahaan Indonesia yang sudah beroperasi di Nigeria.
"Sebagaian dari mereka itu menguasai pasar," ujarnya