Bisnis.com, SEMARANG — Bank Indonesia wilayah Jawa Tengah dan DIY mengedarkan Rp8,4 triliun uang baru untuk penukaran jelang Idulfitri.
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Jawa Tengah dan DIY Hamid Ponco Wibowo mengatakan nilainya memungkinkan ditambah jika kebutuhan masyarakat melebihi jumlah tersebut.
“Jumlah kami cukup kalau kurang akan tambah lagi, pecahannya dari Rp100.000 sampai logam. Dalam hal ini kami bekerjasama dengan pihak perbankan agar masyarakat tidak menukar di jalan karena rawan pengurangan jumlah yang ditukarkan dan uang palsu,” ujarnya, Selasa (6/6/2017).
Menurutnya, penukana uang akan mencapai puncaknya pada dua minggu jelang Lebaran, apa lagi setelah tunjangan hari raya (THR) bagi kelas pekerja sudah turun. Sebelumnya, pihaknya memperkirakan total pertumbuhan uang yang keluar dari bank central tersebut pada bulan Ramadan mencapai 10% dari realisasi pada kurun waktu yang sama tahun lalu sebesar Rp17,8 triliun.
Hamid mengatakan uang yang keluar itu termasuk penarikan oleh perbankan dan penukaran uang pecahan kecil oleh masyarakat. Pertumbuhan itu dihitung di antaranya berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan provinsi Jateng yang menjadi tujuan mudik.
Adapun untuk pendistribusian uang pecahan kecil ke masyarakat luas, agar lebih merata pihaknya akan melibatkan bank umum di setiap daerah. Sehingga masyarakat yang ingin menukarkan uang pecahan kecil tidak perlu langsung mendatangi kantor Bank Indonesia, kecuali penukaran yang sifatnya kolektif mewakili instansi tertentu.