Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangladesh Berpuasa Ramadan Mulai Minggu

Umat Muslim Bangladesh pada Ahad (28/5) memulai puasa pada Bulan Suci Ramadhan, setelah pengumuman sehari sebelumnya.
Petani padi Bangladesh./greenbangla.net
Petani padi Bangladesh./greenbangla.net

Kabar24.com, DHAKA--Umat Muslim Bangladesh pada Ahad (28/5) memulai puasa pada Bulan Suci Ramadhan, setelah pengumuman sehari sebelumnya.

Pada Sabtu malam, umat Muslim di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, dan tempat lain di negeri tersebut pergi ke masjid untuk melaksanakan Shalat Tarawih untuk puasa hari pertama Ramadhan pada Ahad.

Umat Muslim di Bangladesh dilaporkan menyambut kedatangan Ramadhan dengan bahagia dan melaksanakan Shalat Tarawih dan bersahur sebelum fajar Ahad.

Selama Bulan Suci Ramadhan, umat Muslim melaksanakan Ibadah Puasa dari fajar sampai Matahari terbenam, lalu pada malam hari menunaikan Shalat Tarawih, dan membaca Al-Qur'an.

Namun, sejak Ahad siang, umat Muslim di Dhaka telah terlihat mengunjungi pasar tradisional untuk membeli Iftar, makanan berbuka puasa.

Selama Ramadhan, bulan pencucian diri dengan berpuasa pada siang hari, umat Muslim di Dhaka biasa membeli Iftar mereka di satu pasar tradisional yang berusia satu abad di bagian kota tua Dhaka.

Tak ada pengecualian dengan tahun ini, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Ada suasana meriah sebelum Matahari terbenam di pasar tradisional Dhaka, tempat pemilik tenda sementara dan pedagang keliling menjajakan makanan kepada ribuan pengunjung.

Pedagang di sejumlah kedai sementara di pasar itu pada Ahad terlihat sibuk menjual barang unik dan tradisional untuk berbuka puasa.

Banyak orang di negeri tersebut percaya bahan Iftar tradisional di pasar itu memiliki penampilan yang berbeda buat penggemar makanan setelah seharian berpuasa selama Bulan Suci Ramadhan.

Orang-orang terlihat membeli bahan makanan untuk Iftar termasuk beberapa jenis buah, kebab lezat, puding dan tahu susu.

Umat Muslim menggunakan metodologi peredaran bulan dalam Kalender Hijriyah, yang bisa membuat banyak negara berbeda dalam mengumumkan dimulainya Ramadhan satu atau dua hari.

Secara tradisional, negara Muslim mengumumkan dimulainya Ramadhan jika petugas Kementerian Agama melihat bulan (Metode Ru'yah) menjelang malam awal puasa Ramadhan.

Ramadhan diakhiri dengan perayaan Iedul Fitri, salah satu perayaan terbesar Agama Islam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Rustam Agus
Sumber : Antara/Xinhua/OANA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper