Bisnis.com, RIYADH— Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dijadwalkan membahas sejumlah kerjasama dengan Amerika Serikat (AS), terkait rencana IPO Saudi Aramco pada 2018 mendatang, dalam kunjungan Donald Trump ke Riyadh pada Sabtu (20/5/2017).
Dikutip dari Reuters, pembahasan mengenai Saudi Aramco tersebut akan dilakukan dalam acara AS-Arab Saudi CEO Forum, yang juga digelar pada Sabtu (20/5/2017). CEO Aramco dijadwalkan akan menandatangani kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan asal AS dalam rangka mempromosikan manufaktur lokal.
Selain itu, pejabat delegasi New York Stock Exchange (NYSE) juga diperkirakan akan mencoba melobi Aramco untuk bersedia melakukan listing di bursanya, saat melakukan IPO pada 2018. Seperti diketahui, NYSE merupakan pesaing utama dari bursa saham Hong Kong (HKEX) dalam mendapatkan aksi penawaran perdana Aramco yang bernilai sekitar US$100 miliar.
HKEX dalam hal ini dinilai lebih unggul daripada NYSE lantaran memiliki posisi yang lebih strategis dengan China, yang merupakan importir utama sekaligus terbesar minyak dari Arab Saudi
Selain melakukan pembahasan mengenai Saudi Aramco, kedua negara juga akan membahas dan menandatangani sejumlah dokumen kerja sama. Sektor-sektor yang akan dibahas dan ditandatangani a.l. pertahanan, listrik, minyak dan gas, serta industri dan kimia.
“Selain itu Kerajaan juga akan mengeluarkan lisensi baru bagi perusahaan AS yang akan beroperasi atau berinvestasi di Arab Saudi,”kata salah satu pejabat Arab Saudi yang enggan disebut namanya, Rabu (17/5/2017).
Korporasi raksasa yang akan terlibat dalam pembahasan kerjasama kedua negara tersebut adalah General Electric Co. dan Exxon Mobil Corp.