Kabar24.com, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menuntut Polri bertanggung jawab dan mengusut aktor intelektual aksi penolakan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara.
“Buktikan bila negara hadir dan tidak kalah dengan pihak-pihak yang dapat mengancam keutuhan berbangsa,” ujarnya kepada wartawan, Senin (15/5/2017).
Menurutnya, kedatangan Fahri ke Manado untuk menjalankan tugas negara dan berdasarkan undang-undang, bukan sebagai pribadi. Untuk itu, Polri sebagai aparat negara harus mengusut aktor intelektual aksi tersebut.
“Pemandangan tersebut tidak hanya bentuk penghinaan kepada negara, tetapi juga melukai Pancasila,” ujarnya.
Edhy mengingatkan, bahwa bandara juga aset dan simbol ekonomi negara yang memiliki aturan sendiri. Menurutnya, tindakan sekelompok orang yang dengan mudah memasuki ruangan, bahkan hingga area lepas landas (apron) pesawat udara tidak bisa dibenarkan, karena dapat mengganggu aktivitas penerbangan dan ketertiban.
Selain merusak kedamaian dan kebhinnekaan, kata Edhy, tindakan massa itu juga berpotensi menular ke daerah lain. Kalau sampai itu terjadi, stabilitas nasional terganggu, sehingga memengaruhi perekonomian nasional.
Baca Juga
“Negara membolehkan demonstrasi sebagai bagian dari berdemokrasi. Namun cara-cara yang dilakukan haruslah sesuai norma berbangsa, tidak melanggar hukum dan undang-undang, apalagi sampai mengancam kedaulatan berbangsa,” ujarnya.