Kabar24.com, JAKARTA - Pemasangan penerangan jalan umum (PJU) tenaga surya di Bukittinggi, Sumatra Barat, bisa menghemat listrik 1,5 giga watt per hour (GWh).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan kegiatan pemasangan PJU tenaga surya merupakan inisiasi dari bidang konservasi energi. Meskipun perubahannya kecil, pemasangan PJU tenaga surya bisa menghemat konsumsi listrik hingga 1,5 GWh di Bukittinggi.
Di Sumbar telah dilaksanakan di tujuh lokasi terdiri dari PJU Tenaga Surya (TS) dan PJU retrofit (mengganti lampu konvensional menjadi lampu LED). Total penyediaan PJU TS tersebut sebanyak 615 unit, dan PJU retrofit sebanyak 1.950 unit.
Tujuh lokasi tersebut yakni Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Sawahlunto.
Proyek yang bersumber dari APBN 2016 tersebut, dilakukan dengan biaya sekitar Rp23,8 miliar. Selain sebagai bisa menghemat listrik, penggantian lampu mampu menurunkan emisi karbondioksida sebesar 1,29 juta ton.
"Total penghematan listrik yang diperoleh dengan PJU di Sumbar diperkirakan dapat mencapai 1,5 GWh per tahun dengan penurunan emisi sebesar 1,29 ton karbondioksida per tahun,” ujarnya saat meresmikan PJU tenaga surya di Bukittinggi, Jumat (12/5/2017).
Adapun, selain itu dia pun menekankan agar pemerintah daerah memacu pemanfaatan sumber energi primer yang lebih bersih. Agar aksesnya lebih mudah, Jonan menyarankan agar PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bisa menyedialan program cicilan agar bisa memiliki solar panel.
Dia juga menginginkan agar kepala daerah mendata rumah-rumah yang belum tersentuh listrik agar bisa segera mendapat akses listrik melalui pembagian solar panel juga lampu retrofit.
"Saya juga menyarankan pemerintah daerah aktif dengan PJU desa kan bapak hemat banyak. Saya menyarankan PLN membuat unit khusus PJU atau rumah tangga. Nanti masyarakat bisa mengangsur 12 kali atau apa," katanya.