Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JELANG RAMADAN: Kenaikan Harga Hingga 5% Dibolehkan

Pemerintah Provinsi memberikan toleransi besaran kenaikan harga komoditas pokok maksimal 5% bagi pedagang jika terjadi kondisi pasokan cenderung tertahan sedangkan permintaan melonjak drastis jelang Ramadan.
Pemprov Makassar menolerasi kenaikan harga bahan pangan pokok hingga 5%/Bisnis
Pemprov Makassar menolerasi kenaikan harga bahan pangan pokok hingga 5%/Bisnis

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi memberikan toleransi besaran kenaikan harga komoditas pokok maksimal 5% bagi pedagang jika terjadi kondisi pasokan cenderung tertahan sedangkan permintaan melonjak drastis jelang Ramadan.

Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Hadi Basalamah mengatakan toleransi tersebut diharapkan menjadi acuan agar menekan potensi terjadinya pergerakan harga signifikan pada Ramadan mendatang.

Kendati demikian, lanjut dia, langkah tersebut merupakan skenario paling buruk jika memang terjadi kelangkaan pasokan barang atau komoditas bagi pedagang di tingkat eceran, terkhusus pada pasar tradisional.

"Makanya bukan persoalan harga yang kami fokuskan sebenarnya, tetapi bagaimana agar memastikan rantai pasok komoditas pokok sampai ke pedagang serta masyarakat memperolehnya dengan harga yang wajar meski ada tren kenaikan permintaan," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (12/5/2017).

Di sisi lain, kata Hadi, harga komoditas pokok di Makassar maupun Sulsel secara umum pada tiga bulan jelang Ramadan berada dalam batasan harga yang wajar tanpa ada pergerakan.

Dia mencontohkan, harga komoditas pangan seperti beras berada pada level Rp8.625 per kilogram, kemudian gula kristal putih Rp13.375 per kilogram, lalu minyak goreng curah Rp12.000 per kilogram serta sederet komoditas pokok lainnya yang berada dalam level harga terjaga.

"Stok juga dalam kondisi aman, dan bisa memenuhi kebutuhan hingga beberapa bulan ke depan. Pantauan kami pada distributor, juga berkomitmen untuk menjaga rantai pasok sehingga jika ada permintaan signifikan bisa terpenuhi," paparnya.

Selain itu, Hadi juga mengaku telah melakukan koordinasi dengan operator Pelabuhan Makassar maupun Bandara Sultan Hasanuddin untuk mempropritaskan pergerakan barang atau komoditas pokok yang masuk ke Sulsel melalui infrastruktur tersebut, baik dihimpun dalam kontainer maupun kargo udara.

"Kami sudah minta agar pembongkaran muatan komoditas pokok jadi prioritas, dipercepat sehingga potensi keterlambatan pasokan bisa diminimalisir," ucap Hadi.

Dalam kesempatan perbedaan, otoritas perdagangan untuk level Kota Makassar juga telah melakukan pemantauan intensif ke ritel modern untuk memastikan ketersediaan maupun harga sejumlah komoditas.

Kepala Disdag Makassar Muhammad Yasir mengemukakan pemantauan pada pusat perbelanjaan maupun ritel modern juga dimaksudkan agar memantau peredaran barang konsumsi yang tidak layak edar maupun kadaluarsa.

"Apalagi di pasar modern itu, lebih banyak ditemukan peredaran barang kadaluarsa. Hingga Ramadan nanti, sidak akan intensifkan termasuk pula pada pasar tradisional nanti," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper