Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turki Setujui Ekstradisi Pentolan ISIS ke Australia

Turki akhirnya menyetujui permintaan pemerintah Australia untuk mengekstradisi teroris paling dicari di dunia karena perannya sebagai perekrut anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull/sbs.com.au
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull/sbs.com.au

Kabar24.com, JAKARTA -- Turki akhirnya menyetujui permintaan pemerintah Australia untuk mengekstradisi teroris paling dicari di dunia karena perannya sebagai perekrut anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Demikian disampaikan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull pada Jumat (12/5) sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Jumat (12/5/2017).

Teroris kelahiran Melbourne bernama Neil Prakash tersebut ditangkap di Turki setelah dikaitkan dengan beberapa rencana serangan teror di Australia. Dia juga muncul di video-video dan majalah propaganda ISIS.

Australia menuduh Prakash secara aktif merekrut warga Australia, baik laki-laki maupun wanita dan anak-anak untuk mendorong tindakan terorisme.

Pemerintah Australia pun sudah mengumumkan sanksi finansial terhadap dirinya pada tahun 2015, termasuk siapa pun yang memberinya bantuan keuangan dengan hukuman hingga 10 tahun penjara.

"Kami puas bahwa Neil Prakash, yang telah menjadi salah satu kunci pemodal dan penyelenggara ISIL atau Daesh... akan dibawa kembali ke Australia dan dia akan menghadapi pengadilan," ujar Turnbull.

Dia dikaitkan dengan serangan yang berhasil digagalkan di Australia, termasuk saat peringatan Hari Anzac tahun 2015 dan 2016.

Dia juga menyerukan serangan dengan modus pelaku tunggal di Australia dan di AS.

Prakash disebut-sebut berhubungan dengan Numan Haider (18 tahun) yang terbunuh setelah menikam dua petugas polisi di Melbourne pada 2014.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper