Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Indonesia 25 April 2017, Seksi Industri: Kalbe Fokus Pasarkan di Dalam Negeri

Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk. akan fokus memasarkan produk erythropoietin, yang mulai diproduksi pada pertengahan tahun depan, di dalam negeri.
BISNIS.COM, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Selasa, 25 April 2017. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
 
Seksi Industri
 
 Hal 25. PRODUKSI EPO ; Kalbe Fokus Pasarkan di Dalam Negeri
 Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk. akan fokus memasarkan produk erythropoietin, yang mulai diproduksi pada pertengahan tahun depan, di dalam negeri.
 
Hal 26. PERJANJIAN DAGANG ; Amerika Masuk Daftar Potensial
 Pemerintah tengah mengkaji potensi pembentukan kesepakatan perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat sebagai tindak lanjut dari kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Indonesia.
 
Hal 27. BISNIS PROPERTI ; Lahan Industri Semakin Menarik
 Gencarnya investasi dari China dan Jepang di Indonesia membangkitkan kembali penjualan lahan industri yang sempat mengalami pelemahan dalam tiga tahun terakhir, karena perlambatan ekonomi global.
 
Hal 28. PROYEK LRT JABODEBEK ; 2 Negara Tawarkan Pinjaman
 China dan Korea Selatan menawarkan pinjaman dalam bentuk dolar Amerika Serikat untuk membiayai proyek kereta api ringan atau light rail transit Jabodebek yang menelan dana Rp27 triliun.
 
Hal 29. Iklan
 
 
Hal 30. KONSUMSI GAS DOMESTIK ; 20 Kargo LNG Tidak Terserap
 Alokasi gas alam cair untuk kebutuhan di dalam negeri pada tahun ini tidak mampu terserap seluruhnya. Sebanyak 20 kargo yang tidak terserap disiapkan pemerintah untuk diekspor.
 
Hal 31. HARGA KARET RENDAH ; Program Peremajaan Jadi Solusi
 Pemerintah didorong memacu program peremajaan dan peningkatan produktivitas karet sebagai salah satu solusi bagi petani saat harga relatif rendah.
 
Hal 32. NERACA PERDAGANGAN ; Otomotif Surplus
 Neraca perdagangan otomotif mencatat kinerja positif pada kuartal I/2017. Dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016, tahun ini naik lebih dari dua kali lipat, atau dari defisit US$99,62 juta menjadi surplus US$119,19 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ahmad Yusuf
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper