Kabar24.com, BANDARLAMPUNG - Jika sebelumnya dikenal sebagai wilayah tambak udang terbesar dunia --tepatnya di Bumi Dipasena Utama, kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang -- Lampung kini menyiapkan diri menjadi sentra perikanan air tawar.
Hal itu menyusul penetapan Kecamatan Pasir Sakti sebagai kawasan minapolitan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan.
"Launching pelaksanaan kawasan minapolitan itu pada 26 April mendatang di Desa Rejomulyo, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur," kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Lampung Adeham di Bandarlampung, Kamis (20/4/2017).
Ia menyebutkan sejumlah agenda pada acara itu, yakni panen raya dan tebar bibit, bantuan terpal untuk budi daya perikanan, bakti sosial, bazar dan pasar murah, serta sosialisasi gemar makan ikan.
Dia mengatakan berdasarkan SK Menteri Kelautan dan Perikanan RI No:35/kepmen/KP/2013 tanggal 3 Juli 2013 terdapat lahan di Desa Rejo Mulyo dan Desa Gedung Ringin, Kecamatan Pasir Sakti dengan luas 159 hektare.
Ia menjelaskan sejak 2013, daerah tersebut merupakan lahan bekas galian tambang pasir yang akan dikelola sesuai dengan kondisi dan potensi untuk mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja, serta kesempatan berusaha.
Baca Juga
"Karena itu di masa pemerintahan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo ini sebagai upaya memanfaatkan dan menjaga kelestarian lingkungan di lahan pascatambang pasir akan dikembangkan menjadi lahan budi daya perikanan air tawar," ujarnya.
Adeham mengharapkan kawasan itu mampu menjadi konsep pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan, berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas, dan percepatan (akselerasi)," ujarnya.
Ia meminta semua organisasi perangkat daerah menyinergikan kegiatan untuk pembangunan kawasan minapolitan Pasir Sakti yang berdaya saing dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta penyerapan tenaga kerja di kawasan itu.
Direktur Utama Wahana Idrus Effendi menjelaskan bahwa BUMD Wahana Raharja bersama CV Ardyanti siap membantu Pemerintah Provinsi Lampung merevitalisasi kawasan tersebut dan memelopori pembangunan serta menata kembali menjadi kawasan minapolitan Provinsi Lampung.
Ia mengemukakan pentingnya menciptakan keseimbangan tata ruang kawasan perikanan yang mampu mendukung keberlanjutan budi daya perikanan. "dan menjadi kawasan penghasil ikan air tawar terbesar di wilayah Provinsi Lampung."