Bisnis.com, PADANG - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) berencana membangun gudang di Kabupaten Kepulauan Mentawai, guna memudahkan distribusi komoditas pangan di daerah tersebut.
Kepala Perum Bulog Divre Sumbar Benhur Nkaimi mengatakan untuk Mentawai diperlukan gudang distribusi, karena wilayahnya yang jauh dari Padang, serta memudahkan distribusi kebutuhan pangan antarpulau.
“Kami bangun gudang dengan kapasitas 500 ton dengan area seluas 1,5 hektare di Tua Pejat,” katanya, Rabu (12/4/2017).
Dia mengatakan karena wilayah Mentawai yang luas, untuk jangka panjang akan dibangun gudang-gudang lainnya di sejumlah pulau.
Sebab, jika hanya dibangun diTua Pejat, ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai juga menyulitkan, sebab angkutan menuju Pulau Siberut, Pagai Utara dan Pagai Selatan juga terbatas.
“Untuk jangka panjangnya, mungkin kami akan bangun gudang di tiap pulau, karena jarak antar pulau yang jauh dan transportasinya minim,” ujarnya.
Baca Juga
Selain gudang di Mentawai, Bulog juga berencana menambah gudang di Padang dengan kapasitas 3.500 ton.
Adapun, untuk menyambut Ramadan dan Lebaran, Bulog siap memasok komoditas pangan ke ritel modern yang dijual sesuai harga yang ditetapkan pemerintah, agar harga di pasaran lebih terkendali.
“Kami siap pasok, komoditas gula, beras, minyak goreng, daging beku, karena sebagian sudah tersedia di gudang Bulog,” katanya.
Dia mengatakan saat ini gula sudah dipasok ke sejumlah ritel modern di daerah itu sesuai harga yang ditetapkan pemerintah. Untuk Sumbar, komoditas gula merupakan salah satu yang mengalami peningkatan permintaan selama Ramadan dan Lebaran.
Sementara itu, untuk daging beku, Bulog Sumbar tidak memiliki stok, namun jika diperlukan lembaganya siap menyuplai kebutuhan tersebut.
Adapun, untuk beras, Bulog mengklaim cadangan mencapai 20.000 ton yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran. Bahkan, jumlah itu dinilai cukup untuk kebutuhan lima bulan ke depan.
“Sekarang, stok kami ada 20.000 ton untuk lima bulan. Jadi tidak hanya untuk bulan puasa, tetapi setelahnya juga masih aman. Dalam waktu dekat juga akan datang lagi 3.000 ton,” ujarnya.