Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Afghanistan menyepakati lima nota kesepahaman di antara dua negara.
Nota kesepahaman (memorandum of understanding/ MoU) tersebut ditandatangani sejumlah Menteri, disaksikan Presiden Joko Widodo dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Kerjasama yang disepakati kedua negara yakni MoU di bidang pendidikan yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Ekonomi Afghanistan Abdul Sattar Murad dan MoU di bidang pertanian yang diteken Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Ekonomi Afghanistan Abdul Sattar Murad.
Selain itu, terdapat tiga MoU yang ditandatangani Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dengan Menteri Ekonomi Afghanistan Abdul Sattar Murad. Tiga MoU itu yakni kerjasama teknis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Afghanistan dan BPS Indonesia terkait pengembangan data statistik, metodologi, dan sumber daya manusia; kerjasama bidang reformasi administrasi publik; dan kerjasama bidang kebijakan fiskal.
Fokus kunjungan Presiden Afghanistan ke Indonesia bertujuan meningkatkan kerjasama bilateral kedua negara, khususnya kerja sama pembangunan perdamaian, komitmen Indonesia untuk mendukung pembangunan, rekonsiliasi dan perdamaian di Afghanistan, kerjasama pengembangan kapasitas, dan peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi.
"Pemerintah Indonesia akan memberikan beasiswa kepada 100 pelajar Afghanistan untuk belajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia," tutur Presiden Joko Widodo seperti yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Rabu (5/4/2017).