Kabar24.com, JAKARTA - Seorang eks diplomat senior Korea Utara yang telah membelot menyebut Kim Jong-un bersiap akan menyerang Amerika Serikat dengan senjata nuklir.
Seperti dilansir Business Insider, Senin (3/4/2017), Thae Yong Ho, bekas wakil Duta Besar Korea Utara untuk Inggris dalam wawancara dengan stasiun televisi AS, NBC, mengatakan, pemimpin Korea Utara itu sudah merasa kekuasaannya terancam oleh AS.
Karena itu, Jong-un menurut Yong Ho mempersiapkan senjata nuklir dan rudal balistik antar-benua atau ICBM sebagai prioritas utama untuk menghadapi Amerika Serikat.
“Jika ada tanda ancaman dari Amerika, Jong-un akan segera mengerahkan senjata nuklir dan ICBM,” kata Yong Ho yang membelot pada Agustus lalu.
Yong Ho mendesak semua pihak agar Kim Jong-un segera dilenyapkan, karena kenekatannya bisa berbahaya.
”Kim Jong-un adalah seorang pria yang bisa melakukan sesuatu di luar imajinasi normal. Ia mampu membunuh paman maupun abang tirinya sendiri,” ujarnya.
”Jika Kim Jong-un memiliki senjata nuklir dan ICBM, dia bisa melakukan apa pun. Jadi, saya pikir dunia harus siap untuk menghadapi orang semacam ini.”
Pyongyang memiliki beberapa senjata nuklir. Namun, tidak diketahui apakah senjata nuklirnya mampu secara efektif menyerang AS.
Kim Jong-un sendiri pada Agustus lalu mengumumkan negaranya secara resmi sebagai negara dengan senjata nuklir. Deklarasi itu disampaikan saat menguji tembak rudal dari kapal selam.
Tak sedikit para ahli dan pejabat militer AS menganggap kemampuan senjata nuklir Korut dilebih-lebihkan.
Tetapi para ahli memperingatkan bahwa Pyongyang memiliki rudal jarak menengah yang mampu menyerang pangkalan militer Amerika di Pasifik.
Dalam wawancara dengan the Financial Times pada Ahad lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta Cina agar mengatasi krisis Korea Utara dengan negara-negara tetangga seperti Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat.
Pernyataan ini diungkapkan Trump jelang pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping yang akang dimulai Kamis pekan ini di Florida.
“Jika China tidak mau menyelesaikan masalah Korea Utara, kami yang akan bertindak.”