Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova mengatakan 10 orang tewas dalam peristiwa ledakan di kereta bawah tanah kota Saint Petersburg pada Senin (3/4/2017), serta sedikitnya 47 orang terluka.
Sebelumnya, Komite Antiterorisme Nasional Rusia mengatakan sembilan orang tewas dalam ledakan yang terjadi pada kereta yang tengah melaju antarstasiun kereta metro bawah tanah.
Kantor berita Interfax menyampaikan, ledakan itu dicurigai berasal dari bahan peledak, yang disembunyikan di dalam koper.
Menurut narasumber, yang disembunyikan jatidirinya, kamera pengawas menangkap gambar yang disebut otak peledakan itu, yang menghantam St. Petersburg saat Presiden Vladimir Putin mengunjungi kota tersebut.
Putin, yang berada di bagian lain kota itu untuk bertemu dengan pemimpin Belarusia, mengaku waspada pada awalnya. Ia mengatakan memperhatikan segala kemungkinan, termasuk terorisme.
Ambulans dan mobil pemadam kebakaran bergerak menuju stasiun Sennaya Ploshchad. Helikopter terbang di atas kerumunan yang menonton proses penyelamatan.
"Saya meminta warga St Petersburg dan pengunjung agar tetap waspada, penuh perhatian dan berhati-hati serta berperilaku bertanggung jawab saat peristiwa," kata Gubernur St Petersburg Georgy Poltavchenko, seperti dikutip oleh Antara, Senin (3/4/2017).
Serangan terhadap ibu kota kerajaan tua Rusia itu menjadi lambang kekuatan bagi kelompok keras mana pun, terutama pemberontak Chechen dan IS, yang bertempur melawan pasukan Rusia di Suriah.
Serangan pemberontak Chechen selama ini berpusat di kota Moskow, termasuk serangan di bandar udara, teater, dan kereta bawah tanah pada 2010.
Rekaman gambar menunjukkan sejumlah warga yang terluka di peron stasiun, beberapa di antaranya dirawat oleh petugas medis darurat dan penumpang lain. Sedangkan penumpang lain melarikan diri dari peron di tengah-tengah asap, beberapa di antaranya terlihat berteriak atau memegangi tangan dan wajah mereka.
Lubang besar terbentuk di sisi gerbong kereta dengan serpihan logam berserakan di sepanjang peron. Penumpang terlihat memecahkan jendela pada salah satu gerbong tertutup.
Saluran TV Rusia menyiarkan banyak korban yang menderita luka sobek akibat pecahan kaca dan metal, kekuatan ledakan pun termaksimalkan akibat perbatasan antara gerbong dan terowongan.
Ledakan terjadi pada pukul 14.40 waktu setempat yang merupakan jam sibuk.