Kabar24.com, JAKARTA – Epidemi HIV/AIDS merupakan salah satu persoalan penting yang dihadapi bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Sejumlah upaya terus dilakukan berbagai pihak untuk bekerja sama mengatasi penyebaran HIV, yang hingga 2015 lalu telah menginfeksi 36 juta orang di dunia.
Hal ini diungkapkan dalam kunjungan resmi Wakil Presiden AIDS Healthcare Foundation (AHF), Peter Reis, dengan jajaran pimpinan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Selasa (4/4/2017).
AHF merupakan organisasi HIV/AIDS internasional yang telah bekerja di 38 negara di dunia. Pada 2016 lalu, AHF secara resmi telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI untuk membantu program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di dua provinsi yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Melalui rilis yang diterima Bisnis pada Senin (4/4/2017), diungkapkan dalam kunjungannya ke Jawa Barat, Peter Reis dan rombongan diterima oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, di Gedung Sate, Bandung.
Di hadapan para peserta pertemuan, Peter Reis menjelaskan, salah satu tujuannya berkunjung ke Jawa Barat untuk melihat berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan AHF di kemudian hari, khususnya yang terkait dengan dukungan advokasi dan kebijakan pemerintah.
Dukungan AHF sendiri untuk program HIV/AIDS di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, pada tahap pertama akan berlangsung hingga 2019. Dukungan tersebut meliputi sejumlah program prioritas, di antaranya peningkatan akses layanan HIV/AIDS seperti tes HIV dan pengobatannya serta penyediaan layanan HIV/AIDS yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat luas.
“Tiga kabupaten di Jawa Barat menjadi wilayah prioritas kerja AHF, yaitu Kabupaten Purwakarta, Indramayu, dan Pangandaran. Itu baru permulaan saja,” ungkap Peter.
Selain dengan pemerintah dan rumah sakit, AHF juga bekerja sama dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di ketiga kabupaten tersebut.
AHF menerapkan dua strategi prioritas dalam menjalankan programnya, yaitu program pencegahan dan tes HIV serta program perawatan dan pengobatan penyakit terkait HIV. Kedua strategi itu dijalankan di berbagai negara yang mendapat dukungan AHF.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyambut baik adanya dukungan AHF dalam membantu penanggulangan epidemi HIV/AIDS di Jawa Barat. Menurutnya, bantuan dari lembaga internasional seperti AHF sangat bermanfaat untuk mempercepat upaya mengurangi kasus baru HIV/AIDS, khususnya di Jawa Barat.
“Jawa Barat memiliki wilayah yang cukup luas dengan jumlah penduduk paling banyak di Indonesia. Hal ini berdampak pada tingginya potensi permasalahan yang ada di masyarakat, termasuk soal HIV/AIDS. Untuk itu kita perlu bekerja sama dengan berbagai pihak yang peduli, seperti dengan lembaga internasional AHF ini ,” ujarnya.
Lebih jauh Deddy mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap AHF dapat mengembangkan dukungannya lebih luas ke wilayah lainnya. Saat ini dari 27 kabupaten/ kota yang ada di Jawa Barat seluruhnya sudah melaporkan adanya temuan kasus HIV/AIDS.
Seperti diketahui, data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, sejak pertama kali dilaporkan tahun 1987 hingga Desember 2016, jumlah kumulatif infeksi HIV di Indonesia sebanyak 232.323 kasus dan jumlah AIDS mencapai 86.780 kasus. Jumlah infeksi HIV tertinggi terjadi di DKI Jakarta (45.355), Jawa Timur (31.429), Papua (24.725), Jawa Barat (23.145), dan Jawa Tengah (16.867). Sedangkan jumlah kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari Jawa Timur (16.911), Papua (13.398), DKI Jakarta (8.648), Bali (6.803), Jawa Tengah (6.444), dan Jawa Barat (5.251).
Selain Peter Reis, kunjungan ini juga diikuti sejumlah pimpinan organisasi AHF di antaranya Chimm Sarath, Kepala Biro AHF Asia, Yugang Bao, Wakil Kepala Biro AHF Asia, dan Riki Febrian, Manajer Program AHF Indonesia. Sehari sebelumnya, rombongan melakukan kunjungan ke RS St Carolus dan Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, selaku mitra kerja AHF di DKI Jakarta.