Kabar24.com, BANDUNG - Pemkab Bandung Barat memastikan ketersedian daging sapi dan ayam menjelang Ramadan dan Idulfitri tahun ini aman.
Dari total kebutuhan daging per triwulan dibandingkan dengan jumlah produksinya masih terhitung surplus.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Disnakan Kabupaten Bandung Barat Rahmat Suryadji mengungkapkan, permintaan terhadap sumber protein hewani khususnya sapi pada hari biasa hanya 5-10 ekor sapi. Sedangkan, pada saat puasa, Idulfitri dan Iduladha bisa mencapai 50 ekor setiap harinya.
"Memang frekuensinya meningkat saat memasuki Ramadan dan Idulfitri, karena permintaan masyarakat yang cukup banyak," katanya, kepada wartawan, Senin (3/4/2017).
Kebutuhan akan bahan pangan daging biasanya meningkat pada saat Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha. Naiknya kebutuhan akan bahan pangan daging bisa terlihat di Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada seperti di RPH Padalarang.
Total kebutuhan daging sapi per triwulan sebanyak 3,3 ton atau 36.838 kg/hari masih terhitung surplus jika dibandingkan dengan jumlah produksinya. Sementara, populasi sapi lokal siap potong ada 1.200 ekor dan 3.500 ekor sapi impor. Jumlah itu apabila dikonversi menjadi daging, tingkat konsumsinya mencapai 8,3 kg/orang/tahun.
Sementara untuk produksi daging ayam, kata Rahmat, dengan melihat jumlah populasi ayam yang mencapai 6 juta ekor, maka produksi dagingnya bisa mencapai 6 juta kg/triwulan. Untuk kebutuhan ayam perhari mencapai 100.000 ekor.
"Kalau untuk ketersedian daging ayam jelas kami masih banyak. Makanya kami pastikan aman untuk dikonsumsi seluruh masyarakat di Kabupaten Bandung Barat yang mencapai 1,6 juta jiwa," ujarnya.
Pihaknya mengaku telah mengantisipasi terjadinya lonjakan kebutuhan daging sapi dan ayam saat memasuki bulan puasa dan Idulfitri. Tak hanya itu, strategi mencegah terjadi daging oplosan pun telah diantisipasinya.
Sedangkan untuk menghindari adanya daging oplosan yang beredar di pasaran, pihaknya jauh-jauh hari sudah melakulan pengawasan dengan menurunkan petugas lapangan di setiap kecamatan, petugas UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan petugas UPT RPH.
"Kita ingin masyarakat yang mengkonsumsi daging sapi dan ayam itu bisa dengan kondisi daging yang sehat dan aman dikonsumsi," ucapnya.
Apalagi, kata dia, setiap waktu pihaknya terus melakukan pengecekan hewan terutama daging sapi dan ayam agar terhindar dari berbagai penyakit. Ini untuk menghindari datangnya penyakit antraks serta bagi ayam terjadinya flu burung.
"Pencegahan serta antisipasinya kita lakukan jauh-jauh hari. Bahkan, sebelum mendekati Ramadan kita rutin melakukan pengecekan kesehatan," paparnya