Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Prancis Ingin Perdalam Kemitraan di Energi Terbarukan

Presiden Prancis Francois Hollande ingin memperdalam kemitraan dengan Indonesia di energi terbarukan.
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan Presiden Prancis Francois Hollande, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/3)./REUTERS-Darren Whiteside
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan Presiden Prancis Francois Hollande, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/3)./REUTERS-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Prancis François Hollande ingin memperdalam kemitraan dengan Indonesia di energi terbarukan.

Dalam 30 tahun terakhir, ini kali pertama seorang presiden Prancis datang ke Indonesia. Presiden Prancis Hollande diterima Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

"Kami ada komitmen sejak 2012 dan kami ingin memperdalam kemitraan seperti perikanan, pertanian, prasarana, transportasi, dan apa saja yang ada di energi terbarukan," kata Hollande di Istana Negara, Rabu (29/3/2017).

Kerja sama lain yang diperdalam yakni masalah pertahanan. Tanpa menyebut rinciannya, Presiden Hollande mengatakan Prancis dan Indonesia harus memiliki kemandirian di bidang pertahanan, alat, dan personalia. Kemitraan dalam sektor transportasi juga akan dikembangkan. Indonesia selama ini membeli pesawat terbang dari Airbus yang berbasis di Prancis.

"Indonesia merupakan negara kepulauan besar sekali. Kita memutuskan mengembangkan transportasi seperti Airbus. Kita tahu Indonesia selalu membeli dari Prancis dan kita ingin meningkatkan turisme, termasuk di pelabuhan," ujar Presiden Hollande.

Sektor lain yang akan digarap bersama yakni industri kreatif, film, fashion, dan video game.

Di luar bidang ekonomi, Presiden Hollande menilai bahwa Indonesia memperlihatkan kebhinekaan yang toleran dan menjadi ilham bagi Prancis. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, Indonesia dinilai sudah berhasil menjalankan prinsip kebebasan dan toleransi.

"Dengan konsep tersebut, yang berdasarkan cara hidup bersama-sama dan kuat menanggapi terorisme, tanpa ada diskriminasi," ucap Presiden Hollande.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper