Bisnis.com, JAKARTA – Kepala yayasan sekolah swasta Jepang mengatakan dalam kesaksian tersumpah di parlemen pada Kamis (23/03/2017) bahwa ia menerima sumbangan 1 juta yen dari istri Perdana Menteri Shinzo Abe atas nama suaminya.
PM Abe membantah bahwa ia dan istrinya, Akie, ikut campur tangan dalam kesepakatan pembelian tanah negara oleh yayasan sekolah Morimoto Gakuen. Dalam pembelian tersebut, yayasan yang berbasis di Osaka itu hanya membayar sebagian kecil dari harga yang telah disepakati.
Abe juga membantah tuduhan Yasunori Kagoike, bahwa Akie telah menyumbangkan 1 juta yen (US$9.000) atas nama perdana menter dalam kesepakatan pembelian tanah atau membantu sekolah dalam proses akreditasi. Abe juga mengatakan dia akan mengundurkan diri jika ada dirinya terbukti melakukannya.
Akie telah ditetapkan menjadi kepala kehormatan dari yayasan sekolah Morimoto, yang rencananya akan memulai tahun ajaran pada April dengan kurikulum berbasis patriotisme sebelum perang. Namun, dirinya memutusan hubungan dengan yayasan setelah skandal tersebut muncul.
Dalam kesaksiannya di depan komite anggaran majelis tinggi di bawah sumpah, Kagoike mengatakan ia menerima uang dari istri Abe pada tahun 2015 ketika mereka bertemu secara empat mata.
"Dia (Akie) mengatakan 'tolong, ini adalah dari Shinzo Abe,' dan memberi saya sebuah amplop dengan 1 juta yen di dalamnya," kata Kagoike, seperti dikutip Reuters.
"Istri Abe tampaknya mengatakan dia tidak ingat ini sama sekali, tapi karena ini adalah masalah kehormatan, saya ingat itu dengan cukup jelas," lanjutnya.
Kesaksian tersebut disiarkan langsung di empat dari enam jaringan televisi Jepang dan membuat indeks saham Nikkei Jepang anjlok mendekati level terendah dalam 1,5 bulan terakhir.
Kagoike adalah anggota dari Nippon Kaigi, sebuah kelompok lobi nasionalis yang mempromosikan etos campuran dari Shinto, patriotisme dan kebanggaan garis kekaisaran kuno. Kelompok ini memiliki hubungan dekat dengan Abe dan kabinetnya.
