Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tentara Somalia Unjuk Rasa Terkait Upah

Ratusan tentara berunjuk rasa di ibukota Somalia, pada Minggu (12/3/2017), dengan menutup jalan dan memaksa perusahaan menghentikan kegiatan terkait upah, yang belum dibayarkan, tantangan bagi presiden baru, yang bersumpah mengalahkan kelompok keras Al-Shabaab.
Tentara Somalia/Reuters
Tentara Somalia/Reuters

Bisnis.com, MOGADISHU -  Ratusan tentara berunjuk rasa di ibukota Somalia, pada Minggu (12/3/2017), dengan menutup jalan dan memaksa perusahaan menghentikan kegiatan terkait upah, yang belum dibayarkan, tantangan bagi presiden baru, yang bersumpah mengalahkan kelompok keras Al-Shabaab.

Saksi melihat beberapa tentara itu bersenjata dan berusaha menghentikan arus lalu lintas di beberapa jalan, termasuk dua jalan utama dan dua persimpangan.

Di persimpangan K5, tentara bersenjata memerintahkan toko dan restoran tutup. Di Maka Al Mukaram, jalan utama, tentara menutup jalan dengan menggunakan truk bak terbuka, yang dipasangi senjata anti-pesawat.

Kapten Ali Osman, pejabat militer, mengatakan bahwa tentara melakukan unjuk rasa untuk mengingatkan presiden atas janji kampanyenya, yang akan membayar semua tunggakan upah.

"Ia terpilih pada Februari dan sekarang kita berada di pertengahan Maret jadi kami melakukan aksi damai untuk mengingatkan presiden atas janjinya, karena ia belum membayar kami, "kata Osman.

Mohamed, seorang kolonel yang menolak untuk memberitahukan nama belakangnya,mengatakan bahwa sekitar 2.000 tentara dari dua pangkalan militer, Villa Baidoa dan bekas kilang bensin, mengikuti aksi tersebut.

"Tentara dari dua basis ... dan banyak pangkalan lain di dalam dan luar Mogadishu yang tidak dibayar upahnya selama 15 bulan," katanya.

Pejabat militer mengatakan bahwa jumlah tentara Somalia adalah 40.000 di Mogadishu dan wilayah sekitarnya. Di daerah semi-otonom lainnya disekitar ibukota, membayar upah tentara mereka sendiri.

Upah tidak dibayar lazim terjadi, yang dapat menurunkan moral dan mengancam posisi negara, yang tengah memerangi pihak militan.

"Tentara menemukan bahwa sudah 15 bulan upah tidak dibayarkan akibat adanya korupsi," kata mayor Nur, yang menolak memberitahukan nama belakangnya, tanpa penjelasan lebih lanjut.

Tapi, lanjutnya, para tentara telah diinformasikan bahwa mereka akan dibayar dua bulan tunggakan, dan menurut saksi, aksi demonstrasi berakhir dalam beberapa jam.

Tentara Somalia dibayar sekitar 100 dolar per bulan tetapi Britania Raya sebagai penyandang dana utama dalam upaya membangun kekuatan tentara militer, memberikan tambahan pembayaran upah bulanan sebesar 100 dolar.

Presiden baru Somalia, Mohamed Abdullahi Mohamed, dilantik bulan lalu dan telah berjanji untuk menghancurkan al Shabaab, yang berusaha menggulingkan pemerintah pusat dan ingin mengatur negara-negara tanduk Afrika berdasarkan hukum Islam.

Somalia mengalami kekerasan dan pelanggaran hukum sejak 1990-an ketika Mohamed Siad Barre digulingkan.

Juru bicara pemerintah belum memberikan tanggapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper