Bisnis.com, MANADO - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor 1.600 ton kopra ke Filipina menyusul permintaan dari negara tersebut cukup tinggi.
"Kopra yang diekspor ke Filipina sebanyak 1.600 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar US$1,57," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Darwin Muksin di Manado, Jumat (10/3/2017).
Darwin mengatakan ini merupakan ekspor kopra terbanyak yang dilakukan pengekspor dengan tujuan Filipina.
"Biasanya permintaan ekspor kopra hanya puluhan ton sekali kirim, namun pada akhir Februari pengirimannya sangat banyak," katanya.
Ia menjelaskan permintaan ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh pengekspor Sulut sehingga mampu meningkatkan devisa.
Ekspor kopra ke Filipina merupakan peluang bagi petani Sulut karena sebagian besar petani di daerah ini memproduksi kopra.
"Kopra merupakan produk turunan kelapa yang banyak dihasilkan petani, karena memang lebih mudah cara pengolahannya, karena itu produksi kopra daerah ini cukup tinggi," katanya.
Kopra akan diolah menjadi berbagai produk, termasuk minyak goreng, dan komoditas pangan lainnya, karena itu menjadi incaran pembeli luar negeri termasuk dari Filipina.
Sulut sendiri, katanya, dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopra terbesar di Indonesia, sebagian besar diolah menjadi minyak kelapa kasar atau crude coconut oil(CCO), tetapi sebagian kecil diekspor dalam bentuk bahan mentah, kopra.
Diketahui, harga kopra di tingkat petani Sulut saat ini berkisar Rp9.500 per kilogram, harga tersebut sudah bertahan dalam dua bulan terakhir ini.