Bisnis.com, , JAKARTA - Berikut ringkasan headlines Bisnis Indonesia edisi cetak Senin, 13 Februari 2017. Untuk menyimak lebih lanjut, silakan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Market
Hal 13. KINERJA EMITEN KAWASAN INDUSTRI: Penjualan Terangkat
Efek positif dari program pengampunan pajak diproyeksikan menjadi salah satu faktor utama pendongkrak kinerja penjualan emiten kawasan industri pada tahun ini.
Hal 14. FUND RISING KORPORASI: Emisi Obligasi Diminati
Tren penurunan imbal hasil obligasi dan kisah sukses emisi obligasi pada awal tahun ini, membuat sejumlah korporasi mempertimbangkan untuk menerbitkan surat utang dalam rangka penggalangan dana perusahaan.
Hal 15. KINERJA TLKM: Melihat Ketangguhan Penguasa Pasar
Di tengah situasi industri telekomunikasi yang sedang bertransformasi dari era layanan lawas atau 2G ke era servis berbasis data, yaitu 3G dan 4G, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. diperkirakan masih dapat mempertahankan takhta sebagai penguasa pasar domestik.
Hal 16. PASAR KARET AWAL TAHUN: Hujan Mengguyur, Harga Melar
Meski malang tak dapat ditolak, mujur tetap dapat diraih. Modifi kasi salah satu peribahasa ini sepertinya menggambarkan kondisi pasar karet sejak awal 2017.
Hal 17 - 20. TABEL BURSA
Hal 21. IKLAN
Hal 22. PENYALURAN KUR MIKRO: Multifi nance Belum Optimal
Perusahaan pembiayaan penyalur Kredit Usaha Rakyat atau KUR Mikro belum berani memasang target tinggi pada tahun ini lantaran masih menghadapi berbagai kendala.
Hal 23. SIMPANAN PERBANKAN: Mencecap Bunga Deposito BPR
Bagi kalangan tertentu, produk deposito perbankan bisa disebut sebagai salah satu instrumen investasi paling aman. Pasalnya, menyimpan dana di produk dana mahal perbankan itu bisa dibilang aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan.
Hal 24. KREDIT USAHA RAKYAT: Margin Keuntungan Menyusut
Bank-bank penyalur Kredit Usaha Rakyat atau KUR harus meningkatkan efi siensi guna menjaga margin keuntungan, setelah pemerintah memutuskan me mangkas subsidi bunga KUR mikro dan menaikkan tarif asuransi dalam skema penyaluran kredit bersubsidi itu.