Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ringkasan headlines Bisnis Indonesia edisi cetak Selasa, 24 Januari 2017. Untuk menyimak lebih lanjut, silakan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Market
Hal 13. KEBIJAKAN PAJAK PROGRESIF: Beban Emiten Properti Berpotensi Naik
Wacana pemerintah menerapkan kebijakan pajak progresif untuk objek lahan diperkirakan dapat mengerek beban emiten properti.
Hal 14. PENDANAAN INFRASTRUKTUR: OJK Rancang Instrumen Investasi Baru
Besarnya kebutuhan dana untuk mendorong pembangunan infrastruktur nasional mendorong Otoritas Jasa Keuangan menyusun produk investasi khusus yang diterbitkan oleh manajer investasi untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur publik.
Hal 15. KINERJA TBLA: Manis dengan Pabrik Gula Baru
Pemegang saham emiten perkebunan PT Tunas Baru Lampung Tbk., tentunya dapat tersenyum lebar karena harga saham yang berhasil melambung 94% pada tahun lalu. Kinerja perseroan pada tahun ini juga diprediksi semakin manis seiring dengan rampungnya pembangunan pabrik gula.
Hal 16. PROYEKSI PERAK: Harga Terdorong Permintaan Industri
Harga perak diprediksi menguat pada 2017 seiring dengan bertumbuhnya sisi permintaan industri. Rerata harga perak diprediksi tumbuh 7% year on year menjadi US$18,3 per troy ounce dari 2016 senilai US$17,11 per troy ounce.
Hal 17 - 20. TABEL BURSA
Hal 21. AJB BUMIPUTERA: Proyeksi Pendapatan Rp5 Triliun
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 diproyeksikan mampu meraih pendapatan sekitar Rp5 triliun pada tahun pertama implementasi skenario penyelamatan yang dirancang pengelola statuter.
Hal 22. ASURANSI UMUM: Pelaku Fokus Seimbangkan Portofolio
Sejumlah pelaku asuransi umum berfokus untuk menyeimbangkan portofolio lini bisnis guna memacu kinerja tahun ini.
Hal 23. SIMPANAN NASABAH: Masih Legitkah Deposito Bank?
Instrumen investasi sema kin banyak. Mulai dari in vestasi secara fi sik, seperti emas dan properti, hingga portofolio di pasar uang dan pasar modal.
Hal 24. UANG ELEKTRONIK: Jaringan Jadi Satu
Bank-bank besar pelopor uang elek tronik tengah menggodok skema penggunaan sistem tunggal untuk bertransaksi. Dengan sistem tunggal ini, kelak se mua kartu elektronik dari berbagai bank pe nerbit, tidak lagi terbatas penggunaannya.