Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMITRAAN TRANS-PASIFIK: AS Mundur, Australia Berusaha Selamatkan TPP

Australia berusaha memimpin upaya untuk menyelamatkan perjanjian perdagangan Trans-Pasifik Partnership (TPP) setelah Presiden AS Donald Trump secara resmi mundur dari kesepakatan perdagangan beranggotakan 12 negara tersebut.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Australia berusaha memimpin upaya untuk menyelamatkan perjanjian perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) setelah Presiden AS Donald Trump secara resmi mundur dari kesepakatan perdagangan beranggotakan 12 negara tersebut.

PM Australia Malcolm Turnbull mengatakan pihaknya telah membahas kesepakatan itu dengan mitranya dari Jepang, PM Jepang Shinzo Abe. Dia juga melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Selandia Baru dan Singapura.

Steven Ciobo, Menteri Perdagangan Australia menyatakan kemitraan Trans-Pacific Partnership tanpa AS merupakan “pilihan hidup.”

“Kami semua bekerja untuk memastikan bagaimana mempertahankan momentum ini menuju pasar bebas dan perdagangan terbuka,” ujar Turnbull kepada wartawan sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (24/1/2017).

Kehilangan AS dari TPP merupaan sebuah kerugian besar—tidak perlu lagi dipertanyakan—tapi kami tidak akan keluar dari komitmen demi lapangan kerja bagi Australia, ujarnya.
Jepang dan AS tercatat menguasai 75% dari nilai produk domestik bruto di antara negara-negara anggota TPP.

“Kami terus berupaya membujuk AS untuk mendapatkan keuntungan ekonomis dan strategis,” ujar Menteri Perdagangan Hiroshige Seko. Di antara negara yang terlibat dalam kesepakatan TPP, menjadi sangat penting ekonomi terkuat termasuk AS dilibatkan. Kamia kan terus mengingatkan AS akan hal ini,” ujarnya.

Singapura, salah satu negara yang berpotensi paling dirugikan akibat kemunduran perdagangan global, mengisyaratkan akan mendorong implementasi TPP meski tanpa AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper