Kabar24.com, JAKARTA - Rumah mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk, Emirsyah Satar, nampak lengang.
Di balik pagar setinggi dua meter berdiri seorang penjaga rumah yang terlihat enggan menjawab pertanyaan wartawan.
"Ini rumah Bu Rina," kata penjaga itu, di Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Saat memastikan lagi apakah rumah yang berada di Jalan Mutiara Blok A Nomor 29 Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama milik Emirsyah, jawaban yang sama kembali terlontar dari penjaga rumah.
Sejak KLP menggeledah kediaman Emirsyah, sejumlah wartawan masih berdatangan ke rumah itu. Salah satu petugas keamanan yang berjaga di Jalan Mutiara, Topa menuturkan, tidak bisa memastikan rumah yang digeledah KPK itu benar milik Emirsyah.
"Saya sering melihat dia. Tapi apakah itu rumahnya, saya tidak tahu," kata pria 46 tahun itu.
Kendati begitu, Topa sering melihat Emirsyah keluar-masuk dari rumah itu.
Dia juga sering melihat beberapa kendaraan roda empat keluar dari halaman rumah. Bagi Topa, Emirsyah sosok yang terkenal di komplek perumahan. "Dia juga ramah, sering menyapa."
KPK menetapkan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar sebagai tersangka suap pembelian pesawat Airbus A330. Juru bicara KPK Febri Diansyah menuturkan, suap itu terindikasi terjadi di lintas negara. Nilai suapnya mencengangkan.
"Mencapai jutaan dolar Amerika," ujarnya.
