Kabar24, JAKARTA- Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus menyatakan sampai saat ini belum ada catatan pelanggaran soal jalannya sidang kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Selama saya lihat sampai saat ini (sidang) berjalan normal," kata Jaja di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa seperti dikutip Antara,
Namun, ia menegaskan bahwa KY hanya fokus dan memantau terkait mekanisme jalannya sidang oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang diketuai Dwiarso Budi Santiarto.
"Yang dipantau KY itu apakah majelis hakim sudah menjalankan ketentuan-ketentuan sesuai hukum acara atau tidak bukan soal pengamanan maupun peliputan," tuturnya.
Ia juga menyatakan bahwa yang paling penting adalah sidang Ahok terbuka untuk umum karena sebelum memulai persidangan hakim sudah menyatakan hal tersebut.
Dalam sidang kelima ini beragendakan pemeriksaan saksi-saksi pelapor dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) sama seperti sidang keempat sebelumnya pada Selasa (3/1).
Ada pun saksi-saksi pelapor yang telah diperiksa hari ini (Selasa, 10/1) antara lain Pedri Kasman, Irena Handono, Muhammad Burhanuddin, dan Willyuddin Abdul Rasyid Dhani
Sementara itu Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan memperkirakan sidang kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selesai pada Mei 2017.
"Saya telah berdiskusi dengan hakim, sidang Ahok kemungkinan selesai pada April atau Mei karena saksinya cukup banyak ada 46 saksi. Seminggu empat saksi (yang dihadirkan) saja sudah hampir delapan minggu waktu yang dibutuhkan, belum nanti ada duplik dan pembelaan," kata Iriawan di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa, seperti dikutip Antara.
Dalam sidang kelima ini beragendakan pemeriksaan saksi-saksi pelapor dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) sama seperti sidang keempat sebelumnya pada Selasa (3/1/2017).
Iriawan pun menyatakan Polda Metro Jaya tetap memberikan pengamanan sidang Ahok secara maksimal.
"Insya Allah setiap Selasa kami amankan sidang Ahok dengan maksimal dibantu juga dari TNI," tuturnya.
Ia pun menambahkan bahwa kemungkinan sidang Ahok akan tetap diadakan di Auditorium Kementerian Pertanian.
"Sementara sidang tetap diputuskan di sini," ucap Iriawan.
Dalam sidang hari Selasa, sekitar 2.000 personel kepolisian dikerahkan menjaga sidang kelima terdakwa kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Gedung Kementerian Pertanian.
"Ribuan personel kepolisian itu akan ditempatkan di empat ring sama seperti sidang keempat pekan lalu (Selasa, 3/1) antara lain di dalam ruang sidang, di pelataran Gedung Kementan, di luar Gedung Kementan, dan di sekitar Gedung Kementan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Iwan Kurniawan di Gedung Kementan.
Menurutnya, pengerahan ribuan personel kepolisian itu kembali dilakukan untuk mencegah ancaman yang mungkin terjadi saat sidang sedang berlangsung baik dalam skala kecil misalnya adanya tindak kriminalitas hingga dalam skala besar, misalnya kemungkinan adanya teror. rensi pers yang bisa menjelaskan preferensi kebijakannya.