Kabar24.com, JAKARTA - Vodafone Arena, stadion yang merupakan markas klub Super Lig Turki Besiktas, menjadi sasaran ledakan dua bom kembar, satu di antaranya diduga bom bunuh diri, hanya sesaat setelah klub itu menundukkan Bursaspor 2-1. Insiden itu menewaskan sedikitnya 29 orang.
President Turki Tayyip Erdogan menggambarkan ledakan terjadi di luar stadion di Istanbul itu pada Minggu pagi WIB (11/12/2016), dan mengatakan bahwa teroris bermaksud menyerang polisi dan warga sipil.
Dia menyatakan tujuan bom diledakkan sesaat setelah pertandingan selesai agaknya bertujuan agar memaksimalkan jumlah korban karena jumlah penonton mencapai ribuan orang. “Akibat serangan ini kita mendapatkan para martir dan korban terluka,” kata Erdogan.
“Tidak ada yang pantas meragukan bahwa dengan kehendak Allah, kita sebagai negara dan bangsa akan mengatasi teror, organisasi teroris, dan kekuatan di belakang mereka,” lanjut Presiden Turki.
Serangan itu mengguncang bangsa Turki yang gila sepak bola dan masih berusaha untuk pulih dari serangkaian pengeboman mematikan tahun ini di Istanbul dan ibu kota Ankara, di mana ISIS atau gerilyawan Kurdi dituding sebagai pelaku kejahatan itu.
Seorang pejabat seniort, mengutip Kementeria Kesehatan, mengungkapkan sedikitnya 29 orang tewas dalam serangan tersebut dan diperkirakan 166 lainnya terluka.
Pertandingan Besiktas versus Bursaspor dimenangi tuan rumah dengan skor 2-1 di mana kedua gol Besiktas dicetak melalui titik penalti oleh Cenk Tosun pada menit ke-52 dan 65. Sedangkan gol balasan Bursaspor dikontribusi Emere Tasdemir pada injury time babak kedua.
Berkat kemenangan itu, Besiktas kini mendulang nilai 32 dan menempati posisi kedua klasemen sementara liga utama Turki, sedangkan Bursaspor di peringkat kelima dengan nilai 24. Besiktas, yang dilatih mantan kiper Timnas Turki Senol Gunes, adalah juara bertahan Super Lig Turki.