Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

George Junus Aditjondro Meninggal Dunia di Palu

George Junus Aditjondro aktivis dan penulis buku kontroversial Membongkar Gurita Cikeas meninggal dunia pada usia 70 tahun di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (10/12/2016) pagi pukul 04.45 WIB atau 05.45 WITA.
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penjelasan terkait hilangnya berkas pembunuhan aktivis Munir di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10)./Antara-Yulius Satria Wijaya
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penjelasan terkait hilangnya berkas pembunuhan aktivis Munir di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10)./Antara-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA -  George Junus Aditjondro aktivis dan penulis buku kontroversial Membongkar "Gurita Cikeas" meninggal dunia pada usia 70 tahun di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (10/12/2016) pagi pukul 04.45 WIB atau 05.45 WITA.

Hasil gambar untuk George Junus AditjondroAndreas Harsono, jurnalis dan peneliti Human Right Watch (HRW) Indonesia, yang juga menjadi rekan dan mantan murid George Junus Aditjondro mendapatkan kabar duka tersebut pada pukul 05.00 WIB dari salah satu asisten almarhum yang berada di lokasi.

"Meninggal pagi ini waktu Palu. Dia dua hari lalu bangun pagi muntah lantas di bawa ke rumah sakit di Palu dan hari ini meninggal. George memang sudah kena stroke cukup lama, dia masuk rumah sakit di Yogyakarta dan sempat koma," kata Andreas Harsono saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu pagi.

Andreas mengatakan kepergian George yang pernah menjadi wartawan Tempo itu sangat mengejutkan karena mereka masih saling melakukan kontak pada Jumat (9/12) kemarin untuk membicarakan acara seminar yang akan dihadiri Andreas pada pertengahan bulan ini.

"Terakhir kontak kemarin, dia susah ngomong jadi bicara lewat asisten yang meminta saya datang ke Palu pada tanggal 19 Desember," katanya.

"Dia memang tidak ngomong langsung, bisa bicara tapi agak sulit, jadi bicara lewat Ferry (asistennya), intinya dia senang saya mau datang seminar. Saya juga tak menyangka dia meninggal hari ini," ujar Andreas.

Andreas mengutarakan bahwa Indonesia akan kehilangan seorang tokoh cendekiawan yang rajin menulis tentang Indonesia. Menurut Andreas, George juga sosok kritis dan berani karena mengritik pemerintahan Soeharto dan menulis buku tentang korupsi berjudul Membongkar Gurita Cikeas.

"Dia cendekiawan dan penulis yang rajin. Dia aktivis yang mendirikan lebih dari 20 organisasi di seluruh Indonesia dari Pulau Jawa hingga Papua," ucapnya.

"Dia seorang intelektual yang istimewa, karena sedikit bahkan tidak sampai lima jari kita bisa menghitung intelektual Indonesia yang pernah menulis berbagai macam daerah di Indonesia. Kebanyakan intelektual kita menulis tentangf Pulau Jawa, tidak nasional," pungkas Andreas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper