Bisnis.com, JAKARTA - Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menjadi tamu istimewa dalam peringatan hari ulang tahun ke-16 Provinsi Gorontalo, Senin (5/12/2016). Tidak sekadar hadir, Menteri Kabinet Kerja yang juga menjadi saksi sejarah pembentukan Provinsi Gorontalo saat masih menjabat Sekjen Depdagri ini, didaulat memberi sambutan pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Gorontalo.
Siti memberikan beberapa catatan penting, tentang posisi strategis Gorontalo dengan basis sumber daya alam dan mempertegas langkah dalam konservasi alam. Gorontalo bagi Siti adalah contoh sebuah negeri maritim dan agraris yang bertemu dalam satu ruang.
Daerah ini menjadi rumah bagi jantung keanekaragaman hayati, serta menyimpan cadangan air tanah yang luar biasa besar. "Saya menyebutnya sebagai alam wallace di punggung Sulawesi," katanya.
Ia mengajak semua elemen agar mengaktualisasi rasa syukur dianugerahi kekayaan alam, dengan cara menjaganya. Terutama untuk bersama-sama mendukung agenda pengendalian perubahan iklim, yang telah menjadi masalah global.
Beberapa contoh kondisi yang sudah terlihat dari dampak perubahan iklim, seperti berkurangnya wilayah daratan, rusaknya ekosistem pesisir akibat gelombang pasang, dan berkurangnya areal persawahan dataran rendah di dekat pantai. Semuanya akan berdampak pada hilangnya mata pencaharian dan ketahanan pangan.
Ia mengajak masyarakat ikut mengatasinya dengan mempertahankan kenaikan suhu di bawah 2-1,5 derajat celcius. Semua itu bisa dilakukan dengan mengatur langkah dan upaya mengendalikan emisi gas rumah kaca sebesar 17,3-23,1% dari sektor kehutanan dan land use serta dari pengaturan penggunaan energi.
"Langkah-langkah yang dilakukan provinsi Gorontalo dalam agenda perubahan iklim nasional, akan memberi arti penting dan nyata. Dari Gorontalo untuk Indonesia kita dan dunia," tegasnya.
Menteri Siti juga menegaskan perwujudan Gorontalo sebagai Provinsi konservasi di mana terdapat beberapa areal konservasi seperti Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Suaka Margasatwa Nantu-Boliyohatu, Cagar Alam Panua dan Cagar Alam Tanjung Panjang. Selain itu ada Cagar Alam Mas Popaya Raja dan Cagar Alam Tangale.
Ia berjanji memberikan atensi khusus kepada Gorontalo sebagai provinsi konservasi. Beberapa dukungan kunci terutama menyangkut pengetahuan dan pemahaman seluruh regulasi, rambu serta strategi konservasi yang perlu disusun bersama.