Kabar24.com, TARAKAN--Kementerian Pertahanan menyebutkan, Indonesia menargetkan 100 juta kader bela negara yang militan melalui pelatikan dan pendidikan bela negara hingga 2024.
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan, Mayjen Hartind Asrin di Tarakan melalui keterangan tertulis, Sabtu menjelaskan, pihaknya senantiasa menciptakan militansi atau membangun karakter negara dan masyarakat melalui pendidikan bela negara.
Pembangunan karakter bangsa dan pemahaman nilai-nilai perspektif pertahanan negara sangat penting diketahui masyarakat. Kita targetkan mencapai 100 juta militansi seluruh Indonesia, kata dia.
Seiring dengan itu Kementerian Pertahanan melakukan Kursus Singkat Manajemen Pertahanan Negara Mobile Paket Program Bela Negara di Kota Tarakan dengan melibatkanunsur TNI, Polri, ONS, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, LSM, tokoh agama dan tokoh adat serta akademisi.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara telah menekankan, setiap warga negara berhak dan wajib melaksanakan bela negara.
"Membela negara itu menjadi kewajiban dan hak kita semua, siapapun itu sebagai masyarakat Indonesia demi keutuhan NKRI. Kita seyogaynya menjiwai dan cinta tanah air dalam rangka menjamin kelangsungan hidup bernegara ," ujar Hartind Asrin.
Ia menekankan, rakyat Indonesia perlu bersikap dan berprilaku cinta kepada tanah airnya. Oleh karena itu peran dan tanggungjawab pemerintah daerah dalam mewujudkan perspektif bela negara melalui geraklan nasional ini.
Target 100 juta militansi tersebut, kata dia, hingga 2024 sementara hingga sekarang ini baru sekitar 60 juta yang telah mengikuti pendidikan bela negara seluruh Indonesia.
"Kita konsen menanamkan sikap nasionalisme dan patriotisme kepada masyarakat supaya muncul karakter militansi untuk membela negara Indonesia," tegas Hartind Asrin.
Kemenhan Targetkan 100 Juta Kader Bela Negara
Kementerian Pertahanan menyebutkan, Indonesia menargetkan 100 juta kader bela negara yang militan melalui pelatikan dan pendidikan bela negara hingga 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 menit yang lalu
Kejagung Periksa Tiga Hakim di Kasus Ronald Tannur dan Zarof Ricar
20 menit yang lalu
Dasco: Pertemuan Prabowo dan SBY di Cikeas Bahas Lembaga Investasi
35 menit yang lalu
Kejagung: Ada Pejabat PN Surabaya Terlibat di Kasus Ronald Tannur
38 menit yang lalu