Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekerasan Aparat di Desa Mekar Jaya, Gubernur Sumut: Jangan Emosi, Ini Negara Hukum

Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi menegaskan agar masing-masing pihak tidak melakukan tindakan kekerasan.
Seorang warga Desa Mekar Jaya (berkaos putih) tampak mendapat tindakan kekerasan./youtube.com
Seorang warga Desa Mekar Jaya (berkaos putih) tampak mendapat tindakan kekerasan./youtube.com

Bisnis.com, MEDAN - Gubernur Sumatra Utara memberikan respon terhadap kekerasan yang diduga dilakukan aparat dalam melakukan penggusuran lahan secara paksa di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, pada Jumat (18/11).

Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi menegaskan agar masing-masing pihak tidak melakukan tindakan kekerasan.

“Saya berharap masyarakat di sana dan kepolisian menjaga agar suasana kondusif. Jangan terpancing emosi. Ini negara hukum. Apabila ada masalah, kita selesaikan dengan aturan yang ada,” ujarnya, Selasa (22/11/2016).

Dia meminta agar kedua belah pihak yang bentrok pada akhir pekan lalu tidak terhasut provokasi.

“Kalau petani bilang itu lahan mereka, swasta pun punya payung hukum untuk berinvestasi di sana. Kita akan bicarakan.”

Dia berjanji akan memfasilitasi upaya dialog kepada masing-masing pihak yang terlibat dalam sengketa lahan ini.

Sayangnya, Gubernur mengaku belum memiliki langkah yang lebih kongkrit untuk menyelesaikan konflik lahan yang disebut telah mengakibatkan 15 warga Desa Mekar Jaya babak belur tersebut.

Pada Jumat (18/11), Kepolisian Resor Langkat dan TNI dari Linud Raider dengan mengerahkan sekitar 1.500 personel melakukan penggusuran paksa lahan yang diperjuangkan Serikat Petani Indonesia (SPI) Basis Desa Mekar Jaya, dengan menggunakan puluhan alat berat.

Penggusuran ini mendapat protes dari warga, tetapi direspon oleh aparat dengan melakukan tindakan represif berupa pemukulan dan tendangan membabi buta. Peristiwa yang terekam video ini bahkan sempat menjadi viral di berbagai media sosial pada akhir pekan lalu.

Menurut Suriono, Ketua DPC SPI Langkat peristiwa serupa sudah pernah terjadi pada 2003 dimana ketika itu mereka digusur dan tiga orang petani ditangkap.

Terlepas dari intimidasi yang dia yakini dilakukan oleh PT Langkat Nusantara Kepong (LNK), upaya untuk mendorong penyelesaian konflik lahan ini sudah mereka lakukan berulang kali sejak 2009.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper