Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demo Anti Donald Trump Masuki Hari Kelima

Aksi demonstran di kota besar AS turun ke jalanan pada Minggu untuk memprotes Presiden terpilih Donald Trump telah memasuki hari kelima.
Pengunjuk rasa anti-Trump di Salt Lake City, Utah, AS, 12 November 2016./Reuters-Jim Urquhart
Pengunjuk rasa anti-Trump di Salt Lake City, Utah, AS, 12 November 2016./Reuters-Jim Urquhart

Bisnis.com, NEW YORK -  Aksi demonstran di kota besar AS turun ke jalanan pada Minggu untuk memprotes Presiden terpilih Donald Trump telah memasuki hari kelima.

Sementara itu pemimpin kampanye Trump mengatakan bahwa Presiden Barack Obama dan calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton harus melakukan lebih untuk mendukung sebuah transisi yang damai.

Menyusul kekacauan yang terjadi selama beberapa hari, kerumunan massa bergerak di sejumlah taman di New York City, San Fransisco dan Oakland, California, menurut media sosial.

Sekian ribu orang turun ke jalanan di bagian selatan Central Park Manhattan, dimulai dari properti milik Trump di Columbus Circle dan berjalan ke arah gedung pencakar langit pengusaha perumahan itu yang berlokasi kurang dari satu mil dari lokasi awal.

Mereka menyerukan: "Katakan dengan lantang, katakan dengan jelas, para imigran disambut baik disini," dan membawa sejumlah spanduk bertuliskan seperti "Kebungkaman kulit putih = kekerasan" dan "Jangan berkabung, bergerak".

Seorang demonstran mengatakan para demonstran menuntut apa yang dijunjung tinggi oleh bendera Amerika.

"Bendera itu berarti kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, perlindungan sama rata di bawah hukum dan nilai-nilai lainnya seperti keberagaman, menghormati perbedaan, kebebasan berkumpul dan kebebasan pers," ujar Daniel Hayman, 31, dari Seattle, yang berada di New York untuk bekerja.

"Kami mencoba untuk menegakkan bendera itu dan mendorong nilai-nilai tersebut".

Ribuan orang di sejumlah kota telah berunjuk rasa sejak hasil pemilihan umum menunjukkan Trump, calon dari partai Republik, yang lemah dalam tingkat popularitasnya namun mendapatkan suara yang cukup secara elektoral untuk terpilih menjadi presiden, dan mengejutkan dunia.

Sejumlah aksi damai di beberapa lokasi mengatakan bahwa Trump mengancam hak-hak sipil dan kemanusiaan mereka. Mereka mengkritik komentar Trump saat kampanye yang seringkali menyulut emosi seperti terkait imigran ilegal, kalangan Muslim dan wanita, begitu pula tentang tuduhan pelecehan seksual terhadap seorang wanita yang dia sangkal.

Sejumlah orang telah ditahan, termasuk 71 orang di Portland, Oregon pada Sabtu malam, menurut pihak kepolisian, dan sejumlah aparat mengalami luka.

"Mari membuat ombak" Di San Fransisco pada Minggu, sekitar seribu orang berjalan melalui Taman Golden Gate menuju ke sebuah pantai dimana mereka menyerukan: "Mari membuat ombak". Mereka membawa sejumlah spanduk bertuliskan seperti "Saya menolak rasisme" dan "Turunkan Trump".

Di sepanjang pantai di Oaklanf, ratusan orang demonstran bergabung dalam keadaan layaknya festival, membawa sejumlah spanduk perdamaian dan meniupkan gelembung sabun. Banyak di antaranya membawa anak-anak mereka, yang bertujuan untuk bergandengan tangan di sepanjang lingkar danau di Danau Merrit di sebuah taman sepanjang 5,5 kilometer.

Sejumlah kelompok hak asasi manusia memantau kekerasan terhadap kalangan minoritas AS sejak kemenangan Trump, mengutip adanya sejumlah serangan terhadap para wanita yang mengenakan jilbab, banyaknya tulisan dinding yang rasis dan gangguan terhadap para anak-anak imigran. Mereka menuntut Trump untuk menangani serangan itu.

Trump mengatakan bahwa dia "bersedih" karena mendengar adanya aksi kekerasan yang dilakukan oleh para pendukungnya terhadap kalangan minoritas, menurut sebuah transkrip pidato yang dikeluarkan pada Minggu dalam acara "60 Menit" dengan CBS.

"Sosok ini adalah presiden kita" Kellyanne Conway, pemimpin kampanye Trump mengatakan kepada Fox News pada Minggu bahwa dia yakin banyak di antara demonstran itu merupakan orang bayaran, meskipun dia tidak memberikan bukti apapun.

Mengindikasikan adanya standar ganda, Conway mengatakan dalam acata "Temu Pers" di NBC, bahwa jika Clinton memenangi pemilu dan para pendukung Trump melakukan protes, "orang-orang akan ketakutan bahwa para pendukungnya tidak menerima hasil pemilu".

"Itu benar-benar waktu bagi Presiden Obama dan Menteri Hillary untuk mengatakan kepada para demonstran: "sosok ini adalah presiden kita"" kata dia.

Pimpinan parlemen Partai Republik Paul Ryan mengatakan kepada CNN pada Minggu bahwa aksi demo itu dilindungi oleh Amandemen Pertama konstitusi selama mereka melakukan aksi damai.

Baik Obama maupun Clinton telah meminta untuk diakhirinya aksi protes, Obama mengatakan kepada Trump di Gedung Putih pada Kamis bahwa dia akan membantu keberhasilan Trump, "karena jika anda berhasil, maka negara ini berhasil".

Hillary mengatakan kepada para pendukungnya di sebuah hotel New York pada Rabu: "Donald Trump akan menjadi presiden kita. Kita berhutang kepadanya sebuah pemikiran yang terbuka dan kesempatan untuk memimpin".

Trump pada minggu menyinggung New York Times atas liputannya yang dia sebut "buruk dan sangat tidak akurat".

"@nytimes (merujuk kepada akun Twitter New York Times) mengirimkan sebuah surat kepada para pelanggannya yang mengutarakan permohonan maaf mereka atas liputan yang BURUK terkait saya. Apakah itu akan berubah, meragukan?" Trump menuliskan dalam akun Twitternya.

Surat kabar itu mengeluarkan sebuah surat dalam edisi Minggu mereka dari penerbit Arthur Sulzberger dan editor eksekutif Dean Baquet, tidak memohon maaf, namun berterima kasih kepada para pembaca atas kesetiaan mereka dan menanyampaikan bagaimana kantor-kantor berita meremehkan usaha Trump.

Koran itu berencana untuk "mempertahankan kekuatan untuk memberitakan, secara imparsial dan tanpa melewatkan apapun" saat pemerintahan Trump, tulis mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper