Kabar24.com, JAKARTA—Kementerian Dalam Negeri meminta pemerintah daerah Kalimantan Timur segera berkoordinasi dengan Kepolisian, TNI, Badan Intelijen Negara, dan tokoh masyarakat untuk menciptakan situasi yang kondusif pasca peledakan bom di depan Gereja Oikumene di Samarinda.
Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri, mengatakan pihaknya telah mengirimkan tim dari Kesatuan Bangsa dan Politik, untuk menindaklanjuti ledakan bom di Samarinda. Tim tersebut akan melakukan deteksi dini terkait aksi teror lanjutan yang mungkin dilakukan.
“Informasi yang diberikan belum detil, tetapi kami sudah tugaskan Kesbangpol ke sana untuk menindaklanjuti,” katanya, Minggu (13/11).
Tjaho menuturkan pemerintah mengutuk keras ledakan di depan Gereja tersebut, karena masuk ke dalam kategori teror. Selama ini, pemerintah telah menyediakan aturan yang memungkinkan untuk menyampaikan aspirasi, sesuai dengan hukum dan karakteristik Indonesia.
“Apapun namanya, kalau sampai bom meledak, ini namanya bagian dari bentuk teror. BIN pasti akan segera melakukan kajian terhadap insiden tersebut,” ujarnya.
Dirinya pun berharap pelaku teror tersebut segera ditangkap dan masyarakat tetap bersatu dalam kebhinekaan. Indonesia, tidak pernah kalah dan takut dengan segala bentuk teror, dan aparat penegak hukum akan segera mengungkap pelakunya.
BOM SAMARINDA : Kemedagri Kirim Tim Deteksi Dini
Kementerian Dalam Negeri meminta pemerintah daerah Kalimantan Timur segera berkoordinasi dengan Kepolisian, TNI, Badan Intelijen Negara, dan tokoh masyarakat untuk menciptakan situasi yang kondusif pasca peledakan bom di depan Gereja Oikumene di Samarinda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
38 menit yang lalu
Batal ke Malaysia, Anwar Ibrahim Sebut Prabowo Demam
1 jam yang lalu
Bareskrim Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama ke Thailand
2 jam yang lalu