Kabar24.com, JAKARTA--Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan prihatin terhadap penyanderaan warga negara Indonesia (WNI) yang berulang kali terjadi di Perairan Malaysia.
"Intinya adalah bahwa perjalanan saya ini (ke Malaysia pada 7 November 2016) untuk menyampaikan 'concern' (keprihatinan) yang mendalam dari Pemerintah Indonesia terhadap masih berlangsungnya penculikan dan penyanderaan yang terjadi sudah ketiga kalinya ini di wilayah Malaysia," ujar Menlu Retno di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Jumat.
Sesudah mendapat informasi adanya penyanderaan dua WNI di perairan Malaysia pada 5 November 2016, Menlu Retno berangkat ke Malaysia pada 7 November 2016 untuk menyampaikan keprihatian itu sekaligus membahas penyanderaan berulang dengan pemerintah Malaysia.
Menlu Retno meminta agar pemerintah Malaysia meningkatkan pengamanan di wilayah perairannya sehingga penyanderaan tersebut tidak terjadi lagi.
"Kan setiap negara memiliki tanggung jawab untuk memelihara wilayahnya. Untuk itu saya bicara dari tataran Menlu sampai Chief Minister di Sabah sampai ke Komandan ESSCom (The Eastern Sabah Security Command). ESSCom ini adalah institusi yang dibentuk untuk menjaga perairan di wilayah sekitar Sabah," tuturnya.
Menlu Retno menuturkan pihaknya juga menemui pemilik pala tempat WNI bekerja sebelum diculik agar para pemilik kapal dapat meningkatkan keamanan kapal ikan yang dimilikinya sampai kepada anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di sana.
Dalam pertemuan dengan pemerintah Malaysia, beberapa hal yang disepakati antara lain keprihatinan yang sama yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan Malaysia terkait penculikan WNI yang terulang lagi.
Kemudian, pemerintah Malaysia berjanji untuk meningkatkan keamanan di perairannya yang mana upaya yang dilakukan akan diputuskan oleh pihak Malaysia.
"ESSCom akan melakukan pembicaraan baik kepada asosiasi pemilik kapal maupun dengan ABK kita yang sebelumnya tidak pernah terjadi untuk meningkatkan 'alertness' (kewaspadaan) mengenai keamanan," tuturnya.
Dua WNI diculik saat sedang menangkap ikan di wilayah terumbu Pengarus Perairan Kertam sekitar 13-15 mil laut dari muara Kuala Kinabatangan Negeri Sabah, Malaysia.
Keduanya adalah La Utu bin La Raali dari kapal SSK 00520F dan La Hadi bin La Adi dari kapal SN 1154/4F. Mereka berasal dari Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Penyanderaan WNI Terus Berulang, Menlu RI Kesal
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan prihatin terhadap penyanderaan warga negara Indonesia (WNI) yang berulang kali terjadi di Perairan Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
39 menit yang lalu
Kejagung Jelaskan Duduk Perkara Jaksa Jovi Pada Kasus Pencemaran Nama Baik
1 jam yang lalu