Kabar24.com, JAKARTA - Layaknya manajer, kepala sekolah haruslah memiliki kemampuan mumpuni untuk menjaring dan mengelola partisipasi guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, agar kolaborasi partisipasi tersebut memperkuat pendidikan karakter peserta didik.
Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (SAM) Bidang Pembangunan Karakter, Arie Budhiman mengatakan sumber belajar bagi siswa itu beragam melalui dukungan masyarakat, seperti orang tua, pegiat seni, komite sekolah, lembaga pemerintah.
"Untuk itu, kepala sekolah harus mampu memanfaatkan sebaik-baiknya semua sumber belajar itu,” ujar Arie seperti dikutip Kemdikbud.go.id, Rabu (9/11/2016).
Selanjutnya, kepala sekolah dapat membangun jejaring pihak-pihak ini secara holistik dan terintegrasi. Harapannya, peserta didik bukan hanya belajar pendidikan karakter di kelas tapi juga di luar kelas.
Menurutnya, terdapat lima nilai yang menjadi referensi utama dari sosialisasi penguatan pendidikan karakter, yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Lima nilai utama ini akan diturunkan ke dalam nilai-nilai pendidikan karakter yang diperlukan siswa.
Arie menjelaskan kelima nilai itu merupakan kristalisasi dari karakter yang mengakar di bangsa Indonesia.
Pertama, nilai religius. Indonesia itu sebagai negara berketuhanan yang maha esa, tentu karakter religius harus ada. Kemudian, nilai itu diturunkan menjadi saling menghargai, toleransi antar umat beragama, berakhlak dan moral tinggi.
Kedua, nilai nasionalisme mengacu pada corak keberagaman yang dimiliki, sehingga nasionalisme sangat penting. “Nanti, turunannya itu adalah bangga dan cinta dengan bangsanya, giat membela negara, mencintai dan memahami keberagaman itu di dalam bingkai kesatuan,” jelasnya.
Ketiga, nilai kemandirian mengacu kepada kesadaran pentingnya menjadi mandiri untuk generasi penerus bangsa, yaitu bagaimana menjadi tangguh, dan memiliki daya juang tinggi.
Keempat, nilai gotong royong yang mengaju kepada saling tolong menolong sebagai bangsa Indonesia.
Kelima, nilai integritas yang menitikberatkan kepada kejujuran.