Bisnis.com, JAKARTA- Beberapa jam menjelang pelaksanaan pilpres Amerika Serikat, capres Hillary Clinton hampir dipastikan akan mengalahkan pesaingnya Donald Trump dengan peluang 90%, menurut hasil survei Reuters/Ipsos States of the Nation.
Peluang politisi dari Partai Demokrat itu tidak jauh berbeda dari sepekan lalu.
Kalaupun Trump punya peluang menang, dia dinilai harus merebut kembali suara dari golongan kulit putih, kulit hitam dan dari kalangan Hispanik di enam atau tujuh negara bagian. Akan tetapi, hal itu tidak mudah, menurut survei itu sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (8/11/2016).
Mantan menteri luar negeri itu mengalahkan Trump dengan angka perbandingan 45% dan 42% untuk popular vote. Hillary diperkirakan akan menguasai 303 suara electoral college dan Trump hanya 235 suara.
Angka itu sudah cukup bagi Hillary untuk menang karena batasan untuk electoral college hanya 270 suara, menurut hasil survei.
Peluang Trump tinggal di negara bagian Florida, Michigan, North Carolina dan Ohio. Sedangkan di Pennsylvania Hillary menang tipis. Untuk menang bagi Trump tidak mudah karena harus menguasai sebagian besar dari negara bagian tersebut.
Untuk menang, Trump juga harus mengembalikan raihan suara kulit putih yang pernah direbut calon dari Partai Republik pada 2012.
Partai Republik kini kehilangan suara dari kalangan Afro-Amerika dan kalangan keturunan warga Amerika Latin