Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, 2 WNI Diculik di Filipina Selatan

Kementerian Luar Negeri menyatakan 2 orang Warga Negara Indonesia (WNI) kembali menjadi korban penculikan yang diduga dilakukan oleh kelompok separatis, di perairan Sabah, Kinabalu, Malaysia, Sabtu (5/11).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) memberikan keterangan pers di Gedung Kemenlu, Pejambon, Jakarta/Antara
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) memberikan keterangan pers di Gedung Kemenlu, Pejambon, Jakarta/Antara

Kabar24.com, JAKARTA--Kementerian Luar Negeri menyatakan 2 orang Warga Negara Indonesia (WNI) kembali menjadi korban penculikan yang diduga dilakukan oleh kelompok separatis, di perairan Sabah, Kinabalu, Malaysia, Sabtu (5/11).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kedua WNI itu bekerja di dua kapal Malaysia secara legal, yaitu Kapal SSK 005 20F dan Kapal SN 1154/4F, yang dipimpin oleh kapten kapal seorang WNI asal Buton, Sulawesi Selatan.

Sejak menerima informasi tersebut, menurut Menlu, tim KJRI Kinabalu dan KJRI Tawau serta tim dari Jakarta sudah bergerak untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan juga melakukan koordinasi dengan otoritas setempat.

“Pada hari ini saya terus memantau. Tim kita terutama yang dari KJRI kota Kinabalu yang sudah berada di Sandakan, Sabah, untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci mengenai kejadian dengan satu, pihak keamanan Malaysia, yang kedua dengan pemilik kapal, dan yang ketiga dengan 6 Anak Buah Kapal (ABK) yang bebas,” kata Retno, Minggu (6/11/2016).

Pada pagi hari ini, Menlu mengaku telah melakukan komunikasi dengan penasihat khusus Presiden Filipina untuk masalah perdamaian yang menangani masalah atau isu yang ada di Filipina Selatan, untuk bertukar pikiran mengenai adanya kasus penculikan kembali.

“Jadi kita semuanya sudah bergerak menghubungi semua otoritas, dan tim kita sudah ada di lapangan. Tentunya pertama untuk mendapatkan informasi selengkapnya mengenai situasinya. Dan yang kedua adalah untuk memetakan tindakan selanjutnya,” jelas Retno.

Kementerian Luar Negeri, lanjut Menlu, juga sudah menghubungi salah satu keluarga WNI yang menjadi korban penculikan untuk menginformasikan mengenai adanya kejadian ini.

Sementara, satu keluarga sekarang sedang dicoba terus untuk dihubungi dalam rangka, sekali lagi, menginformasikan mengenai kejadian ini.

Dijelaskan Menlu, saat ini terdapat kurang lebih 6.000 ABK WNI yang bekerja secara legal di kapal-kapal ikan Malaysia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper