Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Dokumen TPF Munir, Mensesneg Ajukan Keberatan

Menteri Sekretaris Negara mengajukan keberatan atas putusan Komisi Informasi Pusat (KIP) terkait dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.
Mensesneg Pratikno (kiri) didampingi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi memberikan keterangan pers terkait pemberhentian Menteri ESDM Archandra Tahar dari jabatannya, Jakarta, Senin (15/8)./Antara-Yudhi Mahatma
Mensesneg Pratikno (kiri) didampingi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi memberikan keterangan pers terkait pemberhentian Menteri ESDM Archandra Tahar dari jabatannya, Jakarta, Senin (15/8)./Antara-Yudhi Mahatma

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengajukan keberatan atas putusan Komisi Informasi Pusat (KIP) terkait dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.

Pasalnya, dia menjelaskan keputusan tersebut menimbulkan multitafsir. “Tadi bisa saya laporkan kepada Presiden bahwa Kementerian Sekretariat Negara mengajukan keberatan atas keputusan KIP tersebut. Alasannya karena keputusan KIP bisa menimbulkan multitafsir,” katanya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (4/11/2016).

Pratikno menjelaskan dalam keputusan KIP, Kemensetneg diminta untuk mengumumkan hasil rekomendasi TPF, di sisi lain pihaknya juga diperintahkan untuk mengumumkan pernyataan Sekretariat Negara dalam persidangan di KIP.

“Oleh karena itu, kami meneruskan fotokopi dokumen yang sudah kami terima dari Sudi Silalahi (mantan Mensesneg) kepada kejaksaan Agung, karena Jaksa Agung yang ditugaskan Bapak Presiden untuk menindaklanjuti semuanya,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam putusan pada sidang sengketa informasi publik antara Kontras dan Kemensetneg, Senin (10/10), KIP memerintahkan Kemensetneg untuk mengumumkan informasi terkait kematian TPF Munir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper