Kabar24.com, JAKARTA— Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Zaenal Budiono membantah jika demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah umat muslim dan elemen masyarakat pada 4 November ditunggangi oleh kepentingan para elit partai politik.
Menurutnya, demo yang terjadi besok murni terkait penistaan agama. “Terlalu jauh menuduh politisasi demo besok. Tak ada kaitannya, karena isunya bukan isu Pilkada, tapi isu agama. Kebetulan saja waktunya bersamaan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (2/11).
“Kalaupun tak ada Pilkada, reaksi serupa pasti akan muncul juga. Logikanya mudah saja, saat Palestina diperlakukan tidak adil, umat Islam Indonesia juga turun ke jalan. Apalagi sekarang mereka merasa Al-Quran dinistakan di Jakarta. Pasti ada reaksi dan itu jauh di atas politik pilkada levelnya,” imbuhnya.
Menurutnya, demo tersebut tidak akan terjadi jikalau aparat penegak hukum lebih cepat dalam memproses kasus penistaan agama yang melibatkan calon gubenur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Kalau polisi cepat memproses, mengahadirkan ke pengadilan, mereka [pendemo] merasa sudah dipenuhi tuntutannya, nanti dipengadilan Ahok bisa dinyatakan salah satu tidak tergantung alat bukti dan hakim,” ujarnya.
Di sisi lain Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC) itu mengapresiasi langkah Presiden Jokowi melakukan political movement. Pasalnya, dia menganggap demo itu akan berpengaruh terhadap kondisi politik.
“Yang namanya political movement, dalam teori politik pasti ada pengaruhnya. Lha persiapan pengamanan yang luar biasa, itu sudah pengaruh. Lobby-lobby Presiden ke elit juga pengaruh, pertemuan SBY dengan Wiranto juga merupakan pengaruh dari demo itu. Dan jelas ada pengaruhnya karena masyoritas kan umat Islam,” imbuhnya.
Sementara itu, menanggapi ‘curhatan’ Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Zaenal mengungkapkan apa yang dilakukan oleh ayah Agus Harimurti itu adalah upaya menjaga aksi umat islam agar demo 4 November tidak disebut demo yang dipolitisasi.
“Ini justru baik bagi gerakan tersebut agar tidak terkesan dimanfaatkan,” ujarnya.
Sebaliknya, ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani meyakini adanya kepentingan elit politik dalam unjuk rasa itu.
Apalagi, momen tersebut bertepatan dengan memanasnya kondisi politik dalam Pilkada khususnya Pilkada DKI.
“Iyalah, semua berkepentingan itu semua campur aduk. Mulai dari lawan politiknya Jokowi, buruh yang minta upah minimumnya dikoreksi, lalu ada golongan ultra kanan, ya macam-macam lah. itu besok [demo] semua elit politik bermain, tapi ya gak apa-apa kan demokratis,” tukasnya.
DEMO 4 NOVEMBER : Pengamat Sebut Murni Soal Penistaan Agama
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Zaenal Budiono membantah jika demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah umat muslim dan elemen masyarakat pada 4 November ditunggangi oleh kepentingan para elit partai politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dewi Aminatuz Zuhriyah
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium