Kabar24.com, PALEMBANG -- Pemerintah Kota Palembang akan mengoperasionalkan kembali dermaga 35 Ilir untuk menarik pendapatan asli daerah (PAD) kota itu.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Investasi Setda Kota Palembang Sudirman Teguh mengatakan potensi PAD di dermaga 35 ilir ini cukup potensial.
"Saya kurang tahu berapa besar potensi PAD namun ini sangat potensial untuk digarap karena itu kami akan buka kembali dermaga ini," kata dia, Jumat (28/10).
Dia mengatakan pengembangan optimalisasi dermaga 35 ilir ini akan dikelola oleh PT Patralog yang bermitra dengan PT Penajam untuk mengelolanya.
"PT Patralog ini bermitra dengan PT Penajam sudah mengantongi badan usaha pelabuhan (BUP) sebagai salah satu syarat utama dari Menhub untuk pengoperasionalan tersebut,"paparnya.
Dia melanjutkan, sejak 2011 pelabuhan tersebut sudah lama ditutup dan tak berfungsi lagi sejak pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) dibuka.
"Karena itu kami hidupkan lagi karena ingin aset yang sangat potensial," ungkap dia.
Sudirman mengatakan pengoperasionalan kembali pelabuhan tersebut, segera dilaksanakan 1 November nanti. "Kami sudah tegaskan bakal dioperasionalkan 1 November ini juga," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Operasional dan Pemasaran PT Patralog, Suparman Roman mengatakan potensi PAD di jalur Sungai Musi sangat potensial.
"Selama ini, jalur sungai yang dilewati kapal dan tongkang batubara dari perusahaan swasta dan perorangan belum tertib," kata dia.
Karena itu perlunya sarana pelayanan jasa sebagai timbal balik dari perusahaan yang membayar retribusi yakni berupa dermaga kecil yang ada disepanjang sungai musi ini.
"Retribusi bisa ditarik dari lamanya kapal bersandar di dermaga. Misalnya satu kapal tongkang bisa ditarik Rp1juta saja, bisa dipastikan besarnya hasil retribusi yang didapat," katanya.
Pemkot Operasikan Lagi Dermaga 35 Ilir Palembang
Pemerintah Kota Palembang akan mengoperasionalkan kembali dermaga 35 Ilir untuk menarik pendapatan asli daerah (PAD) kota itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium