Kabar24.com, JAKARTA — Calon Presiden Amerika dari Partai Republik Donald Trump meminta agar Presiden Barack Obama diperiksa terkait server email pribadi yang digunakan oleh Hillary Clinton ketika dia menjabat sebagai menteri Luar Negeri.
Trump mengatakan Obama ‘mengertahui segala sesuatu’ terkait penggunaan server email pribadi Hillary tersebut.
‘Karena itulah dia [Obama] mendukung Hillary, karena dia tidak mau terjerat. Karena dia mengetahui segala hal tentang server email pribadinya [Clinton]. Dengan demikian, dia harus diperiksa” sebut Trump dalam sebuah wawancara seperti dikutip dari Reuters, Rabu (26/10/2016).
Sementara itu, pihak Gedung Putih menolak untuk berkomentar terkait tudhan tanpa bukti yang dilancarkan Trump. Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan bahwa meskipun presiden mengetahui alamat email pribadi Clinton, yang lebih dipilih Clinton ketimbang sistem yang dimiliki negara, dia tidak mengetahui lokasi server maupun detail lain terkait hal tersebut.
Clinton rival Trump dalam pemilihan yang akan berlangsung pada 8 November nanti merupakan Menteri Luar Negeri pertama Obama yang menjabat posisi tersebut pada periode 2009-2013.
WikiLeaks baru-baru ini merilis sekumpulan email yang diretas dari akun manajer kampanye Clinton, John Podesta, yang menunjukan bahwa tim kampanye kepresidenannya bereaksi setelah Obama dalam sebuah wawancara di televisi mengatakanbahwa dia mengetahui terkait server email pribadi tersebut melalui laporan sejumlah berita.
“Kita perlu meluruskan hal ini –dia [Obama] mendapat email darinya [Clinton]- mereka tidak menyebutkan state.gov,” tulis Cheryl Mills, mantan asisten Clinton dalam sebuah email kepada Podesta setelah Obama menyampaikan pernyataan pada Maret 2015 dalam wawancara.
State.gov merupakan nama domain yang dipakai pemerintah Amerika dan penggunaan nama domain ini melambangkan bahwa email terkirim atau yag diterima dikirim menggunakan akun resmi.