Kabar24..com, MAKASSAR - Rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan diestimasi mampu mencapai 100% pada 2020 mendatang seiring dengan pembangunan pembangkit berbasis sumber energi terbarukan di daerah tersebut.
Sekretaris Dinas ESDM Sulsel Syamsul Bahri mengemukakan secara bertahap pembangunan pembangkit dilakukan secara simultan pada sejumlah kabupaten dengan memanfaatkan alokasi anggaran daerah maupun dari pusat. Sebagian besar daerah yang belum teraliri listrik merupakan perdesaan yang relatif jauh dan sulit terjangkau instalasi listrik PLN.
"Untuk tahun ini ada dana sekitar Rp4 miliar dari APBD dan Rp18 miliar dari APBN untuk program kelistrikan perdesaan Sulsel. Sejauh ini, pengerjaan fisiknya meliputi pembangunan pembangkit maupun pemasangan instalasi sudah mencapai 30% dan diharapkan bisa rampung pada awal Desember. Pemasangan instalasi itu tidak butuh waktu lama sehingga bisa selesai tepat waktu," jelasnya, selasa (18/10/2016).
Secara terperinci, untuk mendukung rasio elektrifikasi 100% terdapat program Kedaulatan Energi yang telah dicanangkan dengan mencakup pembangunan 300 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), 400 instalasi biogas, dan 300 sambungan laik operasi.
Dalam waktu dekat, Dinas ESDM Sulsel juga akan meluncurkan 1.000 titik sambungan laik operasi bekerjasama dengan Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) Sulsel.
Sejauh ini, lanjut Syamsul, terdapat 259 desa di Sulsel yang belum teraliri listrik dan ditargetkan bisa ditekan menjadi 230 desa hingga akhir tahun ini.
"Melalui serangkaian pengadaan pembangkit serta instalasi, kami estimasi pada 2020 mendatang seluruh desa sudah bisa menikmati listrik. Apalagi rasio elektrifikasi Sulsel saat ini berada di posisi 90,2%," kata Syamsul.
Syamsul menuturkan, ada beberapa kendala sehingga ada ratusan desa yang belum dialiri listrik. Salah satunya, desa sasaran sangat susah dijangkau dari sisi aksesibilitas. Desa-desa tersebut tersebar di beberapa kabupaten, seperti Luwu Utara, Luwu Timur, Pangkep, Kepulauan Selayar, Toraja, Toraja Utara, dan Kabupaten Bone.
"Rasio elektrifikasi kita di angka 90,2 persen atau masih ada 10 persen yang belum dialiri listrik," ungkapnya.
Untuk tahun depan, lanjut Syamsul, Sulsel mendapat alokasi anggaran sebesar Rp33 miliar yang dipersiapkan untuk penyediaan listrik di daerah. Sedangkan di APBD, anggarannya sangat terbatas sehingga pihaknya hanya menargetkan dua Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) untuk Pangkep dan Selayar, dimana masing-masing PLTMH bisa mengaliri listrik 200 KK.
Sulsel Pacu Elektrifikasi Perdesaan
Rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan diestimasi mampu mencapai 100% pada 2020 mendatang seiring dengan pembangunan pembangkit berbasis sumber energi terbarukan di daerah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 menit yang lalu
Bareskrim Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama ke Thailand
29 menit yang lalu